Suara.com - Publik mengkhawatirkan masjid-masjid menjadi alat politik menjelang Pilpres 2019. Namun, Dewan Masjid Indonesia (DMI) memastikan, tempat-tempat beribadah umat Islam tidak bakal menjadi ajang kampanye calon presiden maupun calon wakil presiden.
Wakil Ketua DMI Komisaris Jenderal Syafruddin menegaskan, pengurus masjid tak dibolehkan menjadikan tempat suci tersebut sebagai ajang berpolitik praktis.
“DMI juga tidak berpolitik. DMI hanya fokus mengurusi masalah masjid dan umat yang ingin beribadah,” kata Syafruddin, Jumat (3/8/2018).
Ia menuturkan, kalaupun ada ceramah di masjid-masjid yang menjurus dukung-mendukung salah satu pasangan capres nantinya, adalah urusan Majelis Ulama Indonesia.
Baca Juga: AHY Sejak Lama Bersiap Jadi Cawapres
"Urusan dakwah itu masalah MUI. Kalau bertanya soal politik di dalam masjid, itu urusan MUI. Kami hanya mengurusi masjid," tukasnya.
Nantinya, Syafruddin yang juga menjabat sebagai Wakapolri tersebut, DMI akan mengedepankan musyawarah kalau ada masjid dipakai untuk berkampanye politik.