Namun demikian, ia mengingat, Jokowi perlu memperhatikan aspek kepuasan publik meskipun tingkat kepuasan publik pada kinerja Jokowi dan wakilnya, Jusuf Kalla mengalami kenaikan 75,6 persen.
"Tapi perlu diingat juga, kepuasan publik terhadap kesejahteraan tenaga kerja, penyediaan lapangan kerja, kemiskinan, masih rendah di antara aspek-aspek lain," kata Harry.
Survei dilakukan secara nasional pada tanggal 20 sampai 28 Juli 2018. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1142 responden berusia 17 tahun ke atas.
Sampel diambil di seluruh provinsi di Indonesia, dengan jumlah sampel setiap provinsi proporsional terhadap jumlah penduduk. Adapun margin of error sebesar 2,95 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: KPK: Capres Cawapres Harus Serahkan LHKPN Sebelum 10 Agustus