Kapal Liputan XII Kandas di Selat Bali, 25 Penumpang Dievakuasi

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 03 Agustus 2018 | 16:41 WIB
Kapal Liputan XII Kandas di Selat Bali, 25 Penumpang Dievakuasi
Operasi penyelamatan penumpang KMP Liputan XII yang kandas di Selat Bali. (Foto: Istimewa/Luh Wayanti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tragedi kapal laut kembali terjadi. Kini menimpa KMP Liputan XII yang dilaporkan kandas di Selat Bali. 25 penumpang berhasil dievakuasi dalam peristiwa tersebut.

Berdasarkan informasi, KMP Liputan XII kandas di perairan Selat Bali sekitar pukul 01.00 WITA pada Jumat (3/8/2018) dini hari tadi. Kapal dengan rute Pelabuhan Ketapang dan hendak menuju Pelabuhan Gilimanuk itu kandas di posisi 300 KM dari LCM Pelabuhan Gilimanuk, tepatnya koordinat 8° 9'25.02"S114°26'12.01"E.

Diduga akibat derasnya arus di Selat Bali menjadi penyebab kandasnya kapal nahas tersebut. Ketut Gede Ardana selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar mengatakan, pihaknya baru menerima informasi kandasnya kapal sekitar satu jam setelah kejadian.

Permintaan bantuan evakuasi segera ditindaklanjuti dengan menggerakkan personil siaga SAR Pelabuhan Gilimanuk menggunakan RIB ( Rigit Inflatable Boat).

Baca Juga: Desak Prabowo Jadi Capres, PA 212: Putusan Kami Tak Pernah Salah

Akhirnya, pada pukul 02.40 WITA, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 23 orang penumpang disusul kemudian dua penumpang lainnya dievakuasi sekitar pukul 05.15 WITA.

"Tadi kami kerahkan 11 personil dan bersama-sama dengan potensi SAR lainnya untuk memberikan pertolongan. Seluruh penumpang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan kondisinya baik," katanya.

Selama proses evakuasi berlangsung turut melibatkan Polair Polres Jembrana, KSOP Gilimanuk, TNI AL Gilimanuk, Dinas Perhubungan Darat, dan KP3 Gilimanuk.

Dia menjelaskan, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi pada tanggal 2 Agustus 2018 dan berlaku hingga 5 Agustus 2018 melalui surat edaran resmi. Terdapat pola tekanan tinggi di perairan barat Australia yang memicu terjadinya peningkatan kecepatan angin timuran mencapai 55 KM/ jam.

"Akibat pengaruh alam ini, Selat Bali termasuk menjadi wilayah yang berpeluang terjadi gelombang tinggi 4 hingga 6 meter," sebutnya. (Luh Wayanti)

Baca Juga: Survei Alvara: Elektabilitas PDIP Masih di Puncak

Kontributor : Luh Wayanti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI