Survei Alvara: Elektabilitas PDIP Masih di Puncak

Jum'at, 03 Agustus 2018 | 16:20 WIB
Survei Alvara: Elektabilitas PDIP Masih di Puncak
Berdasarkan hasil survei, elektabilitas PDIP masih di puncak. (Suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Elektabilitas PDIP disebut masih berada di puncak tertinggi dibanding elektabilitas partai politik lainnya. Kondisi itu terekam dalam hasil survei lembaga Alvara Researach Center yang dirilis hari ini, di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (3/8/2018).

Menurut Chief research officer Alvara, Harry Nugroho, berdasarkan hasil survei mereka, elektabilitas PDP mencapai 24,9 persen. Sedangkan di posisi kedua yakni Partai Gerindra dengan 15,6 persen.

"Disusul Partai Golkar 8,8 persen, PKB 4,7 persen, Demokrat 4,6 persen, PKS 3,2 persen, Nasdem 2,8 persen, Perindo 2,1 persen, PPP 1,8 persen, PAN 1,7 persen, Hanura 0,6 persen, PSI 0,4 persen, Partai Garuda 0,1 persen dan Partai Berkarya 0,1 persen," sebut Harry.

Sementara itu, dari sisi popularitas, partai-partai besar masih dominan. Bahkan, diprediksi Pemilu 2019 akan menjadi panggung pertarungan bagi partai-partai besar itu.

Baca Juga: Tertangkap Bawa Sabu, Kapolda: AKBP Hartono Sudah Ditahan

"Partai-partai besar masih dominan. Kita lihat popularutas PDIP 95,6 persen, lalu Partai Golkar 91,9 persen, Gerindra 91,4 persen dan Demokrat 87,0 persen. Jadi popularitas partai besar ini belum bisa tergoyahkan," ujar Harry.

Sedangkan partai-partai baru belum mengalami perubahan yang signifikan, kecuali Partai Perindo. Menurut Harry, tingkat popularitas partai-partai baru masih sangat rendah.

"Partai-partai baru harus berjuang ekstra untuk memperkenalkan diri ke pemilih," kata Harry.

Survei dilakukan secara nasional pada tanggal 20 sampai 28 Juli 2018. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.142 responden berusia 17 tahun ke atas. Sampel diambil di seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah sampel setiap provinsi proporsional terhadap jumlah penduduk. Adapun margin of error sebesar 2,95 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Tommy Soeharto Bakal Nyapres Jika Presidential Threshold Dihapus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI