Suara.com - Sumarto (69) suami dari nenek Lim Tjio Hio (66) kaget usai dirinya kembali ke rumahnya di Villa Kapuk Mas, Blok H5, No.15, Penjaringan, Jakarta Utara. Sumarto mendapati istrinya sudah tidak bernyawa, Kamis (26/7/2018).
Saat itu, Sumarto juga mendapati anak bungsunya, Suhawi (33) tergeletak berlumuran darah. Untungnya Suhawi selamat dari aksi pencobaan pembunuhan.
Suara.com datang ke rumah yang dihuni oleh 3 orang tersebut. Gayung bersambut, Sumarto kemudian bercerita kronologi kejadian memilukan tersebut.
Sumarto hari itu sedang pergi ke sebuah kedai kopi di daerah Teluk Gong, Jakarta Utara. Tak seperti biasanya, Sumarto pulang ke rumah lebih cepat hari itu. Pensiunan pelaut pencari ikan tersebut kembali ke rumah pada pukul 16.10 WIB, bisanya lelaki 69 tahun tersebut pulang pada pukul 17.00 WIB.
Baca Juga: Cerita Anak, Detik-detik Nenek Lim Dibunuh Sadis 3 Tamu Misterius
Sumarto merasa janggal, biasanya pagar rumahnya selalu dalam kondisi digembok. Namun hari itu pagar rumahnya tidak digembok dan ia berpikir sedang ada tamu di rumahnya.
"Saya sampai rumah itu pukul 16.10 WIB. Saya masuk ke rumah, Mama (Nenek Lim) berada di sofa, anak saya (Suhawi) tidur di lantai dekat sofa tempat Mama berbaring," kata Sumarto di kediamannya di Villa Kapuk Mas, Blok H5, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (2/8/2018).
Awalnya Sumarto berpikir istri dan anaknya tidur di ruang tamu karena kegerahan. Sedikit informasi, AC berada di lantai satu di atas pintu kamar mandi dan menghadap ke sofa tempat nenek Lim tergeletak.
Sumarto mengatakan saat ia masuk ke rumahnya, lampu tidak menyala. Saat ia menyalakan lampu, Sumarto mendapati Suhawi telah berlumuran darah dan Nenek Lim sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
"Ketika saya nyalakan lampu, saya lihat darah berlumuran di lantai. Suhawi masih bisa bicara, tapi pelan. Dia bilang 'tolong mama'. Saya hampiri istri saya, tapi sudah tidak bernyawa," jelasnya.
Baca Juga: Polisi Pastikan Nenek Lim Tewas karena Luka Tusuk
Sumarto segera keluar mencari pertolongan ke pos satpam tak jauh dari rumahnya. Dirinya juga menuju ke rumah ketua RT setempat untuk meminta pertolongan.