Suara.com - Hasim Gunawan akhirnya alih profesi menjadi tukang ojek setelah dipecat PT. Modern Sevel Indonesia (MSI), pemegang merk retail Seven Eleven. Dia dipecat 1 Juli 2017 setelah Sevel tutup.
Sehari setelah dipecat, Hasim bingung, mau kerja apa? Sementara Hasim harus membuat dapur rumahnya 'mengepul' dan anaknya butuh biaya sekolah.
Lelaki berusia 48 tahun itu pun memutuskan menjadi sopir ojek online. Hidupnya berputar 180 derajat setelah 15 tahun mengabdi untuk PT MSI.
"Nggak lama abis saya di-PHK langsung daftar ojek online," tutur Hasim saat ditemui di sela aksi demo 100-an temannya di depan Gedung Richo, tempat PT MSI berkantor di Jalan Sultan Iskandar Muda Jakarta Selatan, Kamis (2/8/2018).
Baca Juga: Mabes Polri: Tak Soal 3 WNI Terduga Teroris Ditangani Malaysia
Bukan cuma Hasim yang jadi tukang ojek online, banyak pecatan Sevel juga melakukan hal yang sama. Untungnya, dari pengasilannya narik ojek, keluarganya bisa hidup. Meski pas - pasan.
Terutama untuk biaya hidup anaknya, Hasim harus banyak putar otak.
"Kalau menutupi 100 persen, si nggak. Tapi ya lumayan buat bantu sehari-hari. Anak istri kan juga butuh makan," tambahnya.
Seperti diketahui mantan pegawai 7-Eleven yang tergabung dalam Serikat Pekerja Modern Putra Indonesia (SPMPI) kembali menggelar aksi demontrasi pada hari ini, Kamis (2/8/2018) sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka menuntut hak atas uang pesangon yang hingga kini belum dilunasi.
Hasim salah satunya, dia mengaku baru menerima 20 persen dari total hak pesangon yang harus diterimanya sebesar 70 juta.
Baca Juga: Tersingkir di Kejuaraan Dunia, Fajar / Rian Fokus ke Asian Games
"Kalau hitungannya si saya dapat Rp 70 jutaan, tapi yang baru saya dapat Rp 11 jutaan," tegasnya.
PT. Modern International Tbk. menutup seluruh gerai 7-Eleven di Indonesia mulai 30 Juni 2017. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut Sevel kalah bersaing dengan toko ritel lainnya. Kata dia model bisnis Sevel tidak sesuai dengan model bisnis ritel.
"Ekonomi dunia sedang membaik walaupun tidak besar sekali, oleh karena itu jangan terlalu risau, kalau ada yang ngomong sampai Sevel tutup, Sevel itu mungkin bisnis modelnya enggak sesuai dengan bisnis model ritel," kata Darmin Juli 2017 lalu.
Sebenarnya, menurut Darmin, pertumbuhan bisnis ritel Indonesia merupakan yang tercepat di dunia. Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga perekonomian Indonesia tetap berjalan baik. salah satunya dengan menjaga kinerja ekspor dan impor Indonesia.
Menurutnya, jika kinerja ekspor dan impor yang baik, maka daya beli masyarakat Indonesia juga akan mengalami perbaikan. Sehingga pemerintah saat ini tengah berupaya agar kinerja ekspor impor Indonesia bisa berjalan dengan stabil.
"Kalau ekspor dan impor terus berjalan, penghasilan orang membaik jadi kita tidak harus dengan stimulus khusus untuk menggerakan ekonomi, kalau ekonomi bergerak dia akan lahirkan permintaan," kata Darmin. (Muhamad Yasir)