Gadis Korban Perkosaan Dipidana, Perempuan Jambi Galang Petisi

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 02 Agustus 2018 | 11:22 WIB
Gadis Korban Perkosaan Dipidana, Perempuan Jambi Galang Petisi
Ilustrasi korban pemerkosaan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Melalui keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (2/8/2018), advokat Mirna Novita Amir yang mewakili Konsorsium Perempuan Jambi mengatakan, vonis yang diterima WA adalah 'hadiah terindah' bagi Anak Indonesia yang baru saja merayakan Hari Anak Indonesia pada tanggal 23 Juli 2018.

Berdasarkan informasi dari penyidik Polres Batanghari, pasal yang dikenakan adalah pasal 77A UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Aborsi adalah tindakan yang bisa dikenakan pidana. Sedangkan pada pasal 75 ayat 2 UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, Jo pasal 31 PP no 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi yang menyatakan bahwa aborsi boleh dilakukan bagi mereka yang hamil diperkosa, apalagi kehamilannya mengakibatkan trauma.

Dari hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya hakim tidak dapat berpedoman hanya pada UU Kesehatan saja. Tetapi seharusnya hakim berpedoman pada pasal 75 ayat (2) b, yaitu "kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan dapat dikecualikan".

UU No. 36 Tahun 2009 Jo Pasal 31 PP 61 Tahun 2014 dan peraturan MA No 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Mengadili perkara perempuan yang berhadapan dengan hukum, selain itu pengadilan wajib mempertimbangkan hak-hak korban kekerasan seksual yang diatur dalam perlindungan saksi dan korban.

Baca Juga: Laba Bersih Bank BJB Capai Rp 903 Miliar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI