Keajaiban Kakek Tukang Tambal Ban, Ekonomi Minus Bisa Naik Haji

Rully Fauzi Suara.Com
Rabu, 01 Agustus 2018 | 03:58 WIB
Keajaiban Kakek Tukang Tambal Ban, Ekonomi Minus Bisa Naik Haji
Safuan Azis (Suara.com / Adam Iyasa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kristalisasi keringat hasil menambal ban selama 10 tahun akhirnya bisa dinikmati Safuan Azis, seorang kakek berusia 64 tahun. Kisah inspiratif ini hadir dari Semarang, Jawa Tengah.

Ya, niatan mencium batu suci Hajar Aswad di Mekkah sebentar lagi menjadi kenyataan buat sang kakek. Azis, sapaan akrabnya, sesuai jadwal akan berangkat ke tanah suci pada 6 Agustus 2018 mendatang.

Bahkan, luar biasanya Azis tak sendirian. Ia akan berangkat bersama istri tercinta, Musharofah. Keduanya tergabung dalam Kloter 70 yang akan terbang pada pukul 00.00 WIB dari Embarkasi Donohudan Boyolali, Bandara Adi Sumarmo menuju Arab Saudi.

"Ya, yang nambal ban warga yang lewat sini aja mas, sama karyawan-karyawan pabrik," kata Azis saat disambangi Suara.com di rumahnya.

Diceritakan Azis, niatan menunaikan ibadah haji sebenarnya hanya terbesit dan sesekali diungkap sebatas keinginan saja pada istrinya. Kendala ekonomi menjadi faktor penghalang dirinya untuk melaksanakan niatnya ini.

"Tambal ban itu ya yang pas ada kalau yang bocor, kebanyakan pada minta nambah angin, paling berapa, cuma Rp 2 ribu atau Rp 10 ribu saja," ucapnya.

Azis mengaku, paling banyak dia hanya bisa mendapatkan Rp 50 ribu perhari. Namun, berkat kegigihannya dalam menabung, ia kini bisa mewujudkan mimpinya untuk menunaikan rukun Islam kelima itu.

Azis pun mengakui, sosok istrinya juga sebenarnya berperan amat besar. Mula-mula istrinya yang bertahun-tahun bekerja sebagai buruh pabrik dengan tekun menyisihkan gajinya. Nah, untuk Azis, hasil tambal ban sejak 2008 pun juga tekun ia tabung saban harinya.

"Dia itu ngumpet-ngumpet. Ndak pernah ngasih tahu kepada saya punya tabungan," ungkap Azis.

Azis pun mengaku kaget, kala istrinya menunjukan gundukan uang tunai sekitar Rp 50 juta ada dalam sebuah wakul (penanak) nasi. Rupanya sang istri menyimpan uang tabungannya tersebut di dalam wakul itu selama bertahun-tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI