Prabowo Anggap Cawapres Ijtima Ulama Hanya Saran, Tidak Wajib

Rabu, 01 Agustus 2018 | 00:07 WIB
Prabowo Anggap Cawapres Ijtima Ulama Hanya Saran, Tidak Wajib
Prabowo Subianto. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan dua paket capres cawapres yang diajukan oleh 600 ulama tidak bersifat wajib. Prabowo mengatakan masih akan mendiskusikan perihal rekomendasi para ulama itu.

Diketahui, musyarawah Ijtima Ulama beberapa waktu lalu menghasilkan rekomendasi Prabowo sebagai calon presiden. Selain itu ada nama Ustaz Abdul Somad dan ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri yang diajukan sebagai pendamping Prabowo di Pilpres 2019 nanti.

"Saya tegaskan kembali, Ijtima itu mengajukan rekomendasi. Pengertian rekomendasi itu kan saran. Nanti itu akan dibahas," kata Prabowo di kawasan Prapanca, Jakarta Selatan, Selasa (31/7/2018).

Selain itu, Prabowo pun mengelak apabila pihaknya tidak mengundang Partai Demokrat dalam pertemuan PKS, Partai Gerindra dan PAN di kediaman konglomerat Indonesia Maher Algadri. Alasan tiadanya Partai Demokrat pada pertemuan itu karena tidak ada koordinasi.

Baca Juga: Alasan Koalisi Partai Prabowo Bertemu di Rumah Maher Algadri

"Ini bukan soal diundang tidak diundang. Kan selama ini saya dengan Demokrat. Kemudian tadi malam Demokrat sama PKS. Saya sama PKS. Jadi nanti pada saatnya kita mungkin empat pihak kita akan ketemu," pungkasnya.

Untuk diketahui, pertemuan tersebut dihadiri oleh petinggi dari masing-masing partai. Selain Prabowo, hadir pula ketua umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Presiden PKS Sohibul Iman dan pengurus dari masing-masing partai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI