Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku telah mundur dari jabatannya sebagai Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Gerindra. Karena itu dirinya tak bisa memberikan komentar politik perihal koalisi di Pemilihan Presiden 2019.
"Saya tidak bisa memberikan pernyataan lagi karena saya sudah mundur dari tim pemenangan pemilu," ujar Sandiaga di gedung Smesco, Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Sandiaga mengatakan keputusannya mengundurkan diri Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Gerindra, karena adanya Peraturan Komisi Pemilihan Umum yang melarang kepala daerah, termasuk wakil gubernur, menjadi ketua tim kampanye yakni PKPU Nomor 23 Pasal 63 Tahun 2018 .
Keputusan tersebut kata Sandiaga juga sudah dibicarakan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca Juga: Hanya Gerindra dan PDIP yang Untung Jika Ambang Batas Tak Dihapus
Sandiaga mengatakan dirinya sudah mengundurkan diri sebagai ketua tim pemenangan sejak Senin (30/7/2018) malam.
"Sudah ada peraturan KPU terkait ini. Kemarin saya sudah membaca dan melaporkan ke pak Prabowo juga. Jadi mulai kemarin malam saya sudah tidak menjabat lagi dan tidak akan bisa memberikan komentar politik," kata dia.
Lebih lanjut, Sandiaga menegaskan dirinya tidak bisa memberikan komentar politik lantaran sudah mundur dari tim pemenangan. Ia pun menyerahkan kewenangan menjawab kepada Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
"Jadi tolong diarahkan (pertanyaannya). Pak Prabowo mengarahkannya ke pak Muzanni, dan ada beberapa nama yang mungkin bisa memberikan pernyataan ini. Teman-teman, tentunya ada pak Edi Prabowo, ada pak Sudirman Said, dan juga pak Fadli Zon. Jadi mereka yang nanti akan take over (mengambil alih)," kata dia.
Sandiaga belum mengetahui pengganti dirinya, lantaran posisi tersebut akan diputuskan oleh mitra koalisi. Prabowo kata Sandiaga juga sudah memaklumi pengunduran diri sebagai Ketua Tim Pemenangan Pemilu.
Baca Juga: Mengeluh, Bupati Seragen dari Gerindra Ingin Jokowi 2 Periode
"Oh belum tahu. Nanti diputuskan bersama-sama mitra koalisi. Toh kita juga sudah diputuskan oleh PKPU. Jadi lebih baik saya hormati dan pak Prabowo sangat legowo, sangat mengerti dan dia menerima pengunduran diri saya," tandasnya.