“Bahkan asosiasi industri pariwisata yang akan mengantar langsung 1 jenazah wisman asal Malaysia sampai ke Kuala Lumpur bersama rombongan. Rencananya, hari ini, 30 Juli, setelah divisum dan disaksikan oleh Kedutaan Malaysia. Tetapi info terbaru, pihak keluarga korban akan terbang ke Lombok dulu, baru bersama-sama terbang ke Kuala Lumpur,” ungkap Faozal.
Ia juga melaporkan, ada 10 wisman Malaysia kehilangan passport dan sudah tertangani oleh Kantor Imigrasi Mataram. Mereka dibuatkan emergency passport, setelah ada konfirmasi dari Kedutaan Malaysia di Jakarta.
“Terima kasih. Itu aksi kemanusiaan yang sangat simpatik,” puji Arief.
Ada beberapa wisman Malaysia yang juga sedang dirawat di RSU Provinsi NTB dan disuport penuh. IMA Mataram menfasilitasi peti jenazah bagi korban yang akan diterbangkan ke Kuala Lumpur dan GIPI NTB dan ASTINDO NTB mengumpulkan dana dan memberi asistensi secara maksimal.
Menpar menjelaskan, yang dilakukan asosiasi industri pariwisata di Lombok tersebut adalah investasi jangka panjang. Publik di Malaysia akan sangat simpatik dengan langkah-langkah kemanusiaan itu.
Ketika sedang membutuhkan pertolongan, para industri tidak memperlakukan mereka secara bisnis, tetapi lebih ke kemanusiaan.
“Mereka, keluarga mereka, dan banyak pihak tidak akan melupakan kebaikan hati orang Lombok dan NTB. Mereka akan mencatat dan mengabarkan ke semua pihak bahwa orang Lombok dan pelaku pariwisata di sana sangat baik, perhatian, dan berjiwa kemanusiaan yang tinggi,” ujarnya.