Suara.com - Presiden Joko Widodo menerima sekitar 25 bupati di Indonesia. Acara bertajuk silahturahmi presiden dengan para bupati seluruh Indonesia itu berlangsung di Ruang Garuda, Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/7/3018) dimulai sekitar pukul 14.15 WIB.
Jokowi ingin seluruh bupati di Indonesia mengetahui permasalahan yang ada di setiap daerahnya. Dengan begitu, seluruh persoalan bisa diatasi dan diselesaikan dengan baik.
"Pertama mengenai berkaitan pertumbuhan ekonomi, kita tahu semuanya ekonomi dunia belum baik, belum bisa tumbuh pada posisi normal kembali, sehingga saya berharap semuanya hati-hati dalam mengelola ekonomi di daerah masing-masing," kata Jokowi.
Jokowi menerangkan, kalau pertumbuhan ekonomi di tingkat kabupaten baik akan menjadi pertumbuhan ekonomi nasional.
Meski ada tekanan ekonomi global, Jokowi mengatakan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di atas 5 persen.
"Setiap hari kalau bapak ibu saudara lihat, tekanan dari adanya kenaikan suku bunga di Amerika, juga terus menekan rupiah kita, kemudian perang dagang Cina dan Amerika Serikat, semuanya harus tahu, ini juga menekan ekspor, menekan neraca perdagangan kita," beber Jokowi.
"Sehingga memerlukan kerja keras kita bersama, agar pertumbuhan ekonomi di daerah tidak terganggu dan dalam lingkup negara pertumbuhan ekonomi nasional kita tdak terganggu," lanjut Jokowi.
Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi tanpa dibarengi dengan inflasi yang baik juga akan percuma.
"Saya berterima kasih dengan kepala daerah, pentingnya mengendalikan inflasi, pasokan, barang, terutama berkaitan dengan sembako," kata dia.
Dalam pertemuan ini, Kepala Negara didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno.