Suara.com - Perhelatan Toboali City On Fire Season 3 berakhir manis. Acara yang digelar di Bangka Selatan itu sukses hingga penutupan, dengan tampilnya artis Anji, di Pantai Nek Aji, Bangka Selatan, Minggu (29/7/2018) malam. Puluhan ribu orang datang ke acara penutupan.
"Penutupan yang meriah dan sesak dengan lautan manusia ini adalah bentuk berkobarnya semangat kami untuk terus meningkatkan pariwisata di Bangka Selatan. Ini adalah bukti bahwa Bangka Selatan juga bisa setaraf dan seirama dengan Bangka Belitung. Pariwisata Bangka Selatan harus terus berkobar untuk kemajuan daerah kita," ujar Bupati Bangka Selatan, Justiar Noer.
Malam itu Anji tampil memukau. Dia ciamik dalam menguasai panggung. Bahkan dia bisa menyebut semua sponsor dengan baik. Interaksi dengan penonton bagus. Menjaga ritme lagu juga konsisten.
Di sela-sela lagu keempat, penyanyi dengan suara khasnya itu sempat mengajak seluruh masyarakat dan wisatawan yang hadir untuk mempromosikan rangkaian event di semua platform media sosial.
"Harus sampai ujung dunia, gunakan hestek Pesona Indonesia atau apapun. Viralkan kegiatan dan keindahan Bangka Selatan, karena memang Bangka juga juara dan tidak kalah dari daerah manapun," ujarnya, disambut tepuk tangan riuh ribuan pengunjung yang hadir.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, I Gde Pitana, didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar, Iyung Masruroh di Jakarta mengucapkan selamat atas suksesnya penutupan acara tersebut. Ia mengatakan, di situlah pentingnya endorser yang selalu diutarakan oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
"Seperti sudah sering pak menteri ungkapkan, untuk strategi media, kami punya jurus yang saya sebut POSE; paid, owned, social media, dan endorser. Tiga yang pertama dijadikan satu, kami namakan convergence media, sementara unsur keempat yaitu endorser punya peran yang tak kalah penting. Dalam marketing, siapa yang bicara itu sangat penting. Apalagi di Indonesia, siapa tokoh yang berbicara jauh lebih penting lagi," kata Pitana.
Event Toboali City on Fire menggunakan semua skema media. Rangkaian acara pun menarik dan sangat berwarna.
Contohnya, sebelum malam puncak, Festival Telok Serujo dan Toboali Fashion Carnival 2018 merupakan salah satu bentuk media promosi warisan budaya berdampingan dengan kreatifitas disainer dan seniman lokal yang patut dihargai untuk pariwisata Indonesia.
Arakan Telok Serujo merupakan tradisi yang mengakar kuat di provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk memaknai kelahiran, kebahagiaan, kehidupan baru dan rasa syukur dalam setiap sendi kehidupan masyarakat sehari-hari.
"Telok Serujo sendiri telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional, sehingga menjadi kebanggaan bagi kita untuk terus melestarikan budaya ini bersama," tambahJustiar.
Kembali lagi ke acara puncak. Acaranya sangat klimaks. Anji eks Band Drive melalui lagu andalannya Wanita tak Bersayap menghentak penonton. Dengan lantunan suara khasnya, Anji mampu menghipnotiskan ribuan pasang mata di Pantai Laut Nek Aji, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.
Dalam kesempatan itu, Anji berterima kasih telah diundang pada malam puncak penutupan event wisata nasional TCOF ke 3 tahun 2018. Ia menyebutkan nama Kota Toboali, yang tidak asing lagi di telinganya, karena dalam beberapa tahun terakhir ini nama Toboali sudah terkenal di ibukota bahkan di media sosial (medsos).
“Nama Toboali sudah familiar bagi saya, karena dalam beberapa tahun terakhir ini, nama Toboali ini sering diumbar-umbar di medsos dan mulut-mulut teman musisi, terutama yang paling dikenal kata ‘Toboali City On Fire’,” ujar Anji.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengingatkan para penyelenggara festival di Indonesia untuk selalu menyeimbangkan antara nilai budaya atau atraksi yang ditampilkan (cultural value) dengan nilai komersial (commercial value) guna menjaga kelangsungan serta meningkatkan festival agar berkelas dunia. Termasuk di Bangka Selatan.
"Hampir sebagian besar penyelenggaraan festival di Indonesia masih mengedepankan nilai cultural value, sedangkan commercial value kurang diperhatikan. Bila ini terus terjadi akan mengganggu kelangsungan penyelenggaraan festival itu sendiri, oleh karena itu inovasi harus terus dilakukan dari tahun ke tahun," katanya.