"Dana ini hanya uang muka atas masa baru dalam komitmen ekonomi AS kepada perdamaian dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik," kata Pompeo dalam pidato di hadapan anggota Kamar Dagang dan Industri AS.
Pompeo mengatakan dirinya akan mengunjungi Malaysia, Singapura dan Indonesia pekan ini, tempat dia akan juga mengumumkan bantuan keamanan baru di kawasan itu.
Menurut dia, AS "akan melawan negara" yang berusaha mendominasi kawasan dalam pernyataan yang tampaknya merujuk kepada Beijing di tengah-tengah ketegangan yang meningkat di Laut China Selatan.
"Jadi kami tak pernah dan tak akan pernah mengusahakan dominasi di Indo-Pasifik, dan akan menentang negara melakukan itu," tambahnya.
Baca Juga: Bertemu Menlu Malaysia, Jokowi Bahas Masalah Perbatasan
Negara di kawasan tersebut khawatir oleh kebijakan "America First" yang disampaikan Presiden Trump, menarik diri dari perjanjian perdagangan Kemitraan Trans Pasifik, dan perselisihan dalam perdagangan dengan China yang mengancam mengganggu rantai pasokan regional.
Amerika Serikat pertama kali membuat strateginya untuk mengembangkan ekonomi Indo-Pasifik di konferensi Asia-Pasifik tahun lalu.
"Indo-Pasifik" telah menjadi terkenal di kalangan diplomatik sebagai singkatan dari kawasan yang dipimpin lebih luas dan demokratis di "Asia-Pasifik", yang dari beberapa perspektif memiliki China otoriter, yang terlalu kuat di pusatnya.
Diantara investasi baru itu, yang dipaparkan secara garis besar oleh Pompeo, AS akan menanam modal senilai 25 juta dolar untuk memperluas ekspor teknologi AS ke kawasan itu dan hampir 50 juta dolar tahun ini untuk membantu negara memroduksi dan menyimpan sumber daya energi mereka serta menciptakan jejaring bantuan baru guna mendorong pengembangan prasarana. (Antara)
Baca Juga: Menlu Retno Belum Bisa Pastikan 3 WNI Ditangkap Polisi Malaysia