Dirjen Perhubungan Udara Rampcheck Pesawat, Sukseskan Haji 2018

Selasa, 31 Juli 2018 | 10:00 WIB
Dirjen Perhubungan Udara Rampcheck Pesawat, Sukseskan Haji 2018
Pesawat Garuda Indonesia [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso, didampingi Direktur Teknik Garuda Indonesia, dan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah 1, melaksanakan rampcheck pesawat Boeing B777 Garuda registrasi PK-GIC, di Terminal 2, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Agus dan rombongan juga menyempatkan diri menyapa para jamaah haji yang sedang bersiap untuk berangkat.

"Kami sudah menyiapkan pesawat dan secara teknis sudah bagus. Selamat jalan, semoga semua menjadi haji mabrur," kata Agus, yang disambut kata 'amin' dari para calon jemaah haji tersebut.

Penerbangan Haji 2018 mulai berjalan dan ditandai dengan diterbangkannya jemaah haji dari beberapa embarkasi, antara lain dari Embarkasi Padang, Jakarta, Solo, Surabaya, Makassar, dan Lombok.

Menurut Agus, rampcheck merupakan bagian dari rangkaian khusus angkutan haji yang dilakukan inspektur dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Ditjen Perhubungan Udara dan Kantor Otoritas Bandar Udara di masing-masing embarkasi pada 16-20 Juli 2018.

Rampcheck dilakukan untuk mensukseskan penyelenggaraan Penerbangan Haji 2018, sehingga dapat terlaksana dengan lancar, selamat, aman dan nyaman.

"Hasil rampcheck hari ini tidak ada masalah dan pesawat laik terbang. Sebelumnya, kami juga sudah melakukan pemeriksaan dan verifikasi pesawat yang akan dipakai oleh Garuda Indonesia dan Saudi untuk penerbangan haji. Hasilnya setelah diadakan penyehatan, semua pesawat laik terbang," ujarnya.

Dalam kurun waktu rampcheck khusus tersebut, jumlah pemeriksaan dari 12 lokasi bandar udara adalah 57 pemeriksaan, dan pemeriksaan per individual dilakukan pada 21 pesawat.

"Secara umum, pesawat udara yang diperiksa dalam kondisi laik udara. Ada beberapa temuan minor yang didapat selama rampcheck, namun sebagian besar temuan tidak berpengaruh pada kelaikudaraan. Temuan yang mempengaruhi kelaikudaraan sudah direktifikasi dalam 3 hari penyehatan dan pesawat sudah laik udara dan beroperasi kembali," ujarnya.

Sesuai Keputusan Menteri Agama, maskapai yang ditunjuk melayani penerbangan haji tahun ini adalah PT. Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines.

Garuda telah menyiapkan armada 13 unit pesawat, yang terdiri dari 5 pesawat Boeing B777-300 dengan kapasitas 393 seat; 3 pesawat B747-400 dengan kapasitas 455 seat; 4 unit Airbus A330-300 dengan kapasitas 360 seat; dan 1 pesawat A330-200 dengan kapasitas 325 seat.

Saudi Arabian Airlines menyiapkan armada 18 unit, yang terdiri dari 11 pesawat Boeing B777-300 dengan kapasitas 410 seat dan 7 unit B747-400 dengan kapasitas 450 seat.

Menteri Agama telah menetapkan embarkasi dan debarkasi haji. Ada 12 bandara yang digunakan sebagai embarkasi dan debarkasi haji, serta 5 bandara untuk embarkasi antara.

Bandara embarkasi dan debarkasi haji tersebut adalah Bandara Sultan Iskandar muda, Aceh; Bandara Kualanamu, Medan; Bandara Minangkabau, Padang; Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang; Bandara Hang Nadim, Batam; Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta; Bandara Adi Soemarmo, Solo; Bandara Juanda, Surabaya; Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan; Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin; Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar; dan Bandara Lombok Praya, Lombok.

Sedangkan embarkasi haji antara adalah Bandara Djalaluddin, Gorontalo; Bandara Radin Inten II, Lampung; Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya; Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu; dan Bandara Sultan Thaha, Jambi.

Agus memaparkan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi intensif dengan pihak-pihak terkait dengan penerbangan haji 2018, baik dalam maupun luar negeri.

Beberapa pengelola bandara keberangkatan di Indonesia melakukan perluasan apron, misalnya di Bandara Solo, yang bisa menampung 3 parking stand pesawat berbadan lebar, sehingga diharapkan penyelenggaraan pelayanan haji semakin lancar.  Selain itu, pesawat yang datang di Arab Saudi juga harus melalui rampcheck.

Koordinasi juga dilakukan dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines; pengelola lalu lintas udara Indonesia (AirNav), dan negara-negara yang dilintasi penerbangan haji Indonesia; juga pihak terkait lain dari dalam maupun luar negeri, seperti Kementerian Agama RI dan Arab Saudi.

"Maskapai Garuda dan Saudi Arabian Airlines telah mendapatkan izin mendarat dan slot time penerbangan dari Bandar Udara King Abdul Azis, Jeddah dan Bandar Udara Prince Mammad Bin Abdul Azis, Madinah. Kedua maskapai ini juga telah mendapat izin melintas dari otoritas penerbangan negara-negara yang akan dilintasi, sehingga penerbangannya bisa langsung dan lancar," ujar Agus lagi.

Ia menambahkan, semua stakeholder penerbangan nasional harus bahu-membahu bekerja sama demi suksesnya penerbangan haji.

"Ingatlah, kerja kita kali ini juga merupakan ibadah yang luar biasa, karena mengantarkan tamu-tamu Allah SWT. Semoga kita semua mendapat kekuatan dan rida, serta pahala yang melimpah seiring kesuksesan penyelenggaraan angkutan haji tahun ini," pungkas Agus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI