Suara.com - Abdullah Sunandar, eksekutor pembunuhan Herdi Sibolga di Penjaringan, Jakarta Utara diketahui seorang mantan prajurit TNI AL. Hal itu disampaikan oleh seseorang berinisial J yang mengaku tahu sosok Sunandar.
"Iya, bekas dari TNI. Marinir ya, cuma udah dipecat. Cuma nggak tahu dipecatnya karena apa," kata J kepada Kriminologi.id (jejaring Suara.com), Senin (30/7/2018).
Dari informasi yang diperoleh, Sunandar tinggal di Medan Satria, Kota Bekasi. Namun rumah tersebut bukan rumah Sunandar. Rumah itu ditempati Abdullah dan Ita, mertua Sunandar.
J mengaku tahu sosok Sunandar karena eksekutor pembunuhan Herdi Sibolga itu kerap datang di rumah mertuanya itu untuk menitipkan anaknya.
"Yang saya tahu dia datang ke sini cuma nitipin anaknya doang. Abis itu datang terus balik ke rumahnya lagi. Nggak tahu rumahnya di mana," lanjut J.
Sementara itu ketua RT setempat yang bernama Mardi mengaku pernah didatangi 10 orang anggota Polda Metro Jaya pada Sabtu, 28 Juli 2018 lalu.
Saat itu, ia ditunjuki sebuah foto dan ditanya apakah mengenal sosok dalam foto tersebut. Ia juga disodorkan sebuah alamat rumah. Mardi mengaku tahu sosok di foto tersebut adalah Sunandar, namun ia tak terlalu mengenalnya.
"(Saya jawab) Nggak kenal, Pak. Tapi kalau alamatnya benar di sini," kata Mardi.
Menurut Mardi, alamat yang disodorkan petugas kepolisian yang mendatanginya itu adalah alamat Bapak Abdullah dan Ibu Ita yang merupakan mertua Sunandar.
Namun Mardi tak terlalu tahu sosok Sunandar yang dicari-cari petugas kepolisian yang mendatanginya itu.
"Saya tahunya dia Marinir. Soalnya pas dia nikah itu pakai bajunya begitu. Selebihnya nggak terlalu kenal karena dia nggak tinggal di sini," ujar Mardi.
Saat ditanya kenapa Sunandar dicari-cari kepolisian, Mardi mengatakan kalau petugas kepolisian memberi tahu kepadanya kalau Sunandar terlibat kasus pembunuhan di Jakarta Utara.
"Katanya terlibat pembunuhan yang di Jakarta Utara. Makanya dicari-cari sama polisi. Tapi kalau di sini nggak ada orangnya," ungkap Mardi.
Pembunuhan Herdi Sibolga terjadi pada Jumat, 20 Juli 2018. Saat ia baru saja tiba di rumahnya di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, dua orang berboncengan motor menembaknya hingga tewas.
Polisi menetapkan empat orang pelaku penembakan sebagai tersangka yaitu AS (41), JS (36), PWT (32), dan SM (41).
Keempatnya mengaku mendapat perintah dari AX untuk menghabisi nyawa Herdi dengan iming-iming uang Rp 400 juta. Sosok AX kini masih diburu.
Keempat pelaku pembunuhan Herdi memiliki peran yang berbeda. AS yang bertugas sebagai eksekutor, sedangkan JS bertugas membonceng AS dengan motor saat mengeksekusi Herdi.
Dua pelaku lainnya, yaitu PWT dan SM berperan mengawasi daerah sekitar saat eksekusi dilakukan.