Suara.com - Jenazah Muhammad Ainul Takzim (26), staf Balai Litbang LHK Makassar, korban meninggal akibat gempa bumi 6,4 SR, Minggu (29/7/2018), di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, NTB, diperkirakan tiba di pintu Bawak Enao, Sembalun, Selasa (31/7/2018) sore.
"Kalau berangkatnya pagi ini (evakuasi jalur darat) kemungkinan sampai pintu Bawak Enao sekitar jam 15.00 WITA atau jam 16.00 WITA," kata Kepala Balai TNGR Sudiyono di Resor Sembalun, Selasa (31//2018).
Terkait dengan posisi jenazah yang sudah bersama tim penyelamat, Sudiyono mengklarifikasi kembali bahwa keberadaannya pada Selasa pagi, masih di antara jalur Danau Segara Anak-Bukit Pelawangan.
"Jadi kalau dari sini (Resor Sembalun, red.), naik dulu sampai Bukit Pelawangan, kemudian turun ke arah danau. Pertengahan antara Bukit Pelawangan dengan danau, posisinya di situ," ujarnya.
Berdasarkan informasinya, korban diduga meninggal dunia karena tertimpa longsor bebatuan ketika beranjak dari Danau Segara Anak, Gunung Rinjani.
Korban yang berada di Gunung Rinjani itu terkena longsor akibat gempa bumi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (29/7), pukul 06.47 WITA. (Antara)