Prabowo Dilema Tentukan Cawapres Antara Salim Segaf dan AHY

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Selasa, 31 Juli 2018 | 06:48 WIB
Prabowo Dilema Tentukan Cawapres Antara Salim Segaf dan AHY
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di kediamanya Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin(30/7).Pertemuan ini adalah lanjutan dari pertemuan di kediaman SBY di Kuningan, Jakarta, pada Selasa (24/7) malam.[Suara.com/Oke Dwi Atmaja].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara timbangan AHY menjadi berat karena dia berpeluang merebut suara pemilih milenial yang jumlahnya signifikan.

"Nah, posisi AHY yang sudah menguat ini sekarang terancam karena GNPFU ternyata tidak mengusulkan nama Zulhas, Anies, Aher, atau nama lain sebagai cawapres bagi Prabowo, tetapi mereka justru menawarkan nama Habib Salim yang sebelumnya tidak terlalu diunggulkan," ujarnya.

Ketika yang dimunculkan nama Habib Salim, peta persaingan di kubu 'oposisi' bisa berubah lagi. Kekuatan AHY terpaksa harus ditimbang ulang karena Habib Salim jelas lebih kuat dari Aher.

"Dia (Salim) non-jawa, mantan dubes, mantan menteri, dan lebih dari itu 'maqom' Habib Salim tidak sama dengan Aher. Dia punya garis keturunan yang oleh sebagian pemilih muslim dipandang mulia. Sebab dia memiliki nasab dengan Nabi Muhammad SAW," papar Said.

Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf [dok. PKS]
Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf [dok. PKS]

Dengan nasabnya itu, tambah dia, Salim tentu berpotensi meraup suara pemilih muslim lebih banyak dibandingkan dengan Aher.

Oleh sebab itu, ketika GNPFU memajukan nama Habib Salim, PKS sebetulnya sangat terbantu. Atas dukungan itu, peluang PKS yang sempat mengecil untuk memajukan kadernya sebagai cawapres Prabowo kini kembali terbuka lebar.

"Pantaslah jika PKS berterima kasih kepada GNPFU," tuturnya.

Baca Juga: Hadapi Ranking 3 Dunia, Ronald / Annisa Kantongi Permainan Lawan

Dari hasil 'Ijtimak' Ulama yang digelar oleh GNPFU itu, posisi tawar PKS dihadapan Prabowo, termasuk juga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semakin kuat.

Apalagi PAN lewat Amien Rais sudah memberi kode setuju untuk duet Prabowo-Salim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI