Suara.com - Polisi sedang mencocokkan keterangan saksi-saksi dengan data kamera pengawas alias CCTV yang telah disita, terkait aksi pelemparan bom molotov ke kediaman Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
"Secara keseluruhan ada informasi baru yang berkembang. Tapi kami akan kroscek dengan alat bukti yang lain, agar tak tersesat. Tim kami masih bekerja, tim IT masih bekerja," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto di Polda Metro Jaya, Senin (30/7/2018).
Namun, Indarto tak memerinci beberapa rekaman CCTV yang kini sudah diambil polisi untuk diperiksa di Pusat Laboratorium Forensik Polri.
"Ada lah itu (rekaman CCTV). Sudah kami temukan," katanya.
Baca Juga: Prabowo: SBY Tak Desak Saya Pilih Kader Demokrat Jadi Cawapres
Karena CCTV masih dianalisis, polisi baru mendapatkan ciri-ciri pelaku dari seorang petugas keamanan di rumah Mardani Ali Sera.
"Sementara gambarannya baru dari satpam itu. Ya dua orang laki-laki. Sementara itu," katanya.
Sebelumnya, rumah Mardani di Jalan KH Ahmad Madani Nomor 99, RT9/RW9 Jati Makmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, Kamis (19/7/2018) dini hari menjadi sasaran pelemparan bom molotov.
Berdasarkan penyelidikan sementara, pelaku yang melakukan aksi teror bom molotov itu berjumlah dua orang.
Aksi pelemparan bom molotov itu sempat tepergok petugas keamanan yang sedang melakukan patroli di sekitar rumah Mardani.
Baca Juga: Prabowo Temui Petinggi PKS Mantapkan Arah Koalisi
Saat terpergok, pelaku yang menggunakan sepeda motor sempat melemparkan satu bom molotov dan langsung melarikan diri.