Cawapres Prabowo, GNPF Rekomendasikan Abdul Somad dan Salim Segaf

Senin, 30 Juli 2018 | 05:19 WIB
Cawapres Prabowo, GNPF Rekomendasikan Abdul Somad dan Salim Segaf
Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil ijtima Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama yang merekomendasikan Ustadz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) menjadi pembahasan dalam rapat Dewan Pembina Partai Gerindra.

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (29/7/2018).

"Dalam rapat Dewan Pembina dibahas dua nama yang diendors GNPF, ada Salim Segaf Al-Jufri dan Ustadz Abdul Somad," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani di kediaman Prabowo, Minggu (29/7/2018).

Baik Ustadz Abdul Somad maupun Salim Segaf, keduanya dianggap memiliki kapasitas untuk jadi pendamping Prabowo sebagai Cawapres pada Pilpres 2019 mendatang.

"Dua-duanya ini memiliki kapasitas dan kemampuan yang kita semua sudah paham semuanya. Yang satu pemimpin partai dan Ketua Majelis Syuro PKS dan yang satunya lagi adalah mubaligh dan kyai yang sangat populer saat ini," tutur Muzani.

Dalam rapat tertutup tersebut, Prabowo mendapatkan banyak masukan dari para Dewan Pembina Partai Gerindra tentang dua sosok tersebut.

Meski demikian, keputusan tetap ada pada Prabowo sendiri untuk memilih calon wakilnya di Pilpres yang akan datang.

"Pada akhirnya keyakinan pak Prabowo lah yang akan mengambil keputusan untuk berpasangan dengan siapa," ujar Muzani.

Selain Ustadz Abdul Somad dan Salim Segaf, ada juga nama-nama yang direkomendasikan partai politik lain, seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demokrat.

"Ada nama lain misalnya kemungkinan dengan AHY dan nama lain. Jadi sekali lagi dari nama-nama itu kita sudah sampaikan banyak pemikiran, banyak pertimbangan, termasuk plus minusnya. Tapi pada akhirnya yang menentukan adalah keyakinan dari pak Prabowo untuk berpasangan dengan siapa," kata Muzani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI