Suara.com - Kepala Dinas Sosial Nusa Tenggara Barat (NTB), H Ahsanul Khalik, menyebutkan sebanyak 500 kepala keluarga terdampak gempa Lombok yang berkekuatan 6,4 skala Richter yang terjadi pada Minggu pagi (29/7/2018).
"Data sementara yang kita himpun ada 500 KK. Tapi itu pun kita belum berani mengungkapkan angka pastinya. Karena patokan kota kita by name by adress," kata Ahsanul Khalik di Sembalun, Lombok Timur.
Ia mengatakan, ada tiga kecamatan yang terdampak terparah akibat gempa, yakni Kecamatan Sambelia dan Kecamatan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur, serta Kecamatan Bayan di Lombok Utara.
Menurut dia, pihaknya telah menerjunkan Tagana untuk memberikan bantuan dan juga membuka posko di Lapangan Sajang dan Sembalun Bumbung di Kecamatan Sembalun.
"Kalau bantuan sudah kita salurkan, seperti terpal, matras, selimut dan makanan siap saji. Kita juga buka dapur umum di lapangan di Sembalun, Sambelia, dan Bayan," ungkapnya.
Saat ini lanjutnya, kebutuhan pokok warga terdampak menjadi prioritas sampai beberapa hari ke depan. Ahsanul menambahkan, Dinsos juga menyiapkan generator di lokasi pengungsian sebagai antisipasi belum normalnya aliran listrik.
"Kita juga koordinasi dengan PLN untuk sampaikan kondisi di lapangan terkait listrik, karena memang sejak tadi pagi mati listrik," tandas Ahsanul Khalik.