"Penyelenggaan event ini juga sekaligus memperingati hari jadi Kota Ranai ke-147, sekaligus menandai momen mulai menggeliat dan berkembang pesatnya Kota Ranai sebagai Ibukota Kabupaten Natuna sejak dahulu hingga sekarang," kata Erson, seraya menyebut acara ini didukung oleh Kementerian Pariwisata.
Adapun rangkaian kegiatan yang dihadirkan adalah Festival Band Remaja, Lomba Menyanyi Lagu Melayu, Permainan Gasing, Lomba Nyuluh/Bekarang dan Festival Burung Berkicau.
Puncak acara adalah Festival Layang-layang tradisi, kreasi, lollipop, electric light, hingga layang-layang Grande yang spektakuler, karena dibawakan oleh pelayang internasional yang berasal dari tujuh negara.
"Acara seperti ini juga dapat menaikkan citra positif pariwisata Natuna di mata dunia," ujar Erson.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Masruroh mengatakan, acara ini bisa menjadi trigger agar pemerintah setempat bisa konsisten menyelenggarakannya secara rutin dan terjadwal.
"Bila penyelenggaraan semakin baik bisa diusulkan masuk dalam kalender event pariwisata nasional,” kata Masruroh.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, minta agar pemerintah daerah terus menjaga akses, amenitas, atraksi di Natuna.
"Natuna berada di ujung utara Indonesia, langsung berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja, serta perairannya menjadi rute pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea hingga Taiwan. Sangat potensial untuk mendatangkan wisman, harus terus banyak acara yang bisa mendatangkan wisman,” katanya.