Suara.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri telah menangkap delapan terduga teroris di wilayah Banten, Jumat (27/7/2018).
"Ada yang ditangkap di Pandeglang, Serang, Lebak, Tangerang dan Cilegon," kata Brigjen Iqbal di Jakarta, Minggu (29/7/2018).
Kedelapan terduga teroris yang diciduk penyidik Densus tersebut berinisial AS, NVR, AD, ARM, IDO, STO, SDR, dan JRM. Mereka diketahui merupakan anggota kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Ia menyebut, para terduga teroris ini memiliki peran yang berbeda-beda dalam kegiatan pelatihan militer di Gunung Pulosari, Kabupaten Pandeglang yang diadakan pada hari Minggu (22/1/2017).
Baca Juga: Mayat Telanjang Mengapung di Kali Perancis Dekat Bandara Soetta
Terduga teroris AS dan IDO diduga berperan sebagai perekrut dan pendoktrin dalam pelatihan militer di Pulosari. Sementara NVR berperan sebagai pembuat jadwal pelatihan tersebut.
"AD perannya merekrut dan sebagai instruktur pelatihan di Pulosari," katanya.
Sementara itu, ARM diketahui pernah mengikuti rapat di Pondok Pesantren Batu, Malang, Jawa Timur serta turut membahas rencana pengeboman perayaan Natal dan Tahun Baru 2016.
Terduga teroris STO, SDR, dan JRM tercatat sebagai peserta pelatihan militer di Pulosari.
Baca Juga: Puskesmas Tak Cukup, Korban Gempa NTB Dirawat di Jalan Raya