Sabang akan Jadi destinasi Kapal Pesiar Internasional

Minggu, 29 Juli 2018 | 15:00 WIB
Sabang akan Jadi destinasi Kapal Pesiar Internasional
Forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (-GT), di Hotel Hermes, Banda Aceh, Jumat (27/7/2018). (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bisnis wisata antara Indonesia, Malaysia, Thailand ditanggapi serius Kementerian Pariwisata. Forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (-GT), di Hotel Hermes, Banda Aceh, Jumat (27/7/2018), dimanfaatkan Kemenpar untuk meningkatkan kerja sama dan promosi wisata bahari segitiga emas Saphula (Sabang-Phuket-Langkawi).

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, yang diwakili Asisten Deputi Strategi Komunikasi Kemenpar, Hariyanto, IMT-GT, merupakan kelompok subregional ASEAN. Tujuannya untuk meningkatkan perkembangan ekonomi di 32 wilayah di tiga negara, yakni 10 provinsi di Indonesia, delapan negara bagian di wilayah utara Malaysia, dan 14 provinsi di wilayah selatan Thailand.

“Kegiatan ini akan semakin meningkatkan citra pariwisata Indonesia. Terlebih Aceh memiliki potensi wisata bahari yang harus dipromosikan, sehingga ini juga merupakan kesempatan untuk menjaring target wisatawan potensial,” ujar Hariyanto, dalam Forum IMT-GT di Banda Aceh, Jumat (27/7/2018).

Forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (-GT), di Hotel Hermes, Banda Aceh, Jumat (27/7/2018). (Dok: Kemenpar)
Forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (-GT), di Hotel Hermes, Banda Aceh, Jumat (27/7/2018). (Dok: Kemenpar)

Ia juga menjelaskan, pada kesempatan kali ini, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah IMT GT Working Group on Tourism  ke -11. Kelompok kerja ini nantinya bertugas untuk menindaklanjuti dan mengimplementasikan kesepakatan kerja sama, khususnya sektor pariwisata di wilayah IMT-GT.

“Ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk menjadikan Sabang sebagai destinasi kapal pesiar Internasional, dimana paket wisata cruise Sabang-Phuket-Langkawi merupakan salah satu upaya peningkatan konektivitas dalam kawasan. Kali ini juga akan diusulkan pembukaan jalur penerbangan langsung dari Phukhet-Krabi (Thailand) ke Sabang, Aceh dan kapal roro, dengan rute Ranong- (Thailand)- Sabang, dan Krueng Geukueh (Aceh)-Penang/Port Klang (Malaysia), serta usulan pembukaan rute pariwisata Langkawi-Krabi-Sabang," katanya.

“Tujuan lainnya, ada bisnis marine tourisme yang menghubungkan tiga marina yang ikut dibidik. Sasarannya mengarah pada poros Phuket, Langkawi dan Sabang. Tiga titik ini, akan didorong menjadi Triangular Sailing Passage atau segitiga emas,” ujar Hariyanto.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan, peserta IMT-GT harus mencurahkan perhatian, agar proses partisipasi kerjasama IMT-GT lebih efesien, proaktif, dan Inovatif.

“Saya mengusulkan, paling tidak untuk permulaan agenda yang jelas dan program kerja. Pertemuan para ketua dan para gubernur harus dirumuskan,” kata Nova.

Nova yakin, pertemuan IMT-GT akan menjadi platform yang sangat baik untuk kerja sama ke depan, khususnya bagi Aceh, serta dapat memajukan hubungan yang saling menguntunkan antara provinsi anggota IMT-GT, ASEAN dan provinsi lainnya.

Kesempatan ini, kata Nova, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama dan promosi wisata bahari segitiga emas Saphula.

“Pendirian Yacht Club di Phuket, kemudian di Sabang dan Langkawi akan mempromosikan tiga lokasi tersebut ke dunia Internasional,” ujarnya.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyambut baik kerja sama IMT-Gt ini. Menurutnya, pertemuan kali ini dapat menjadikan Sabang sebagai international hub. Salah satunya dengan memiliki acara rutin Segitiga Phuket-Langkawi-Sabang.

“Kami sudah bersepakat untuk kerja sama dengan marina di Phuket dan Langkawi. Mimpi besarnya, membuka rute segitiga dengan Sabang. Itu harus kita sukseskan!" katanya.

Kemenpar terus memantau persiapan kerja sama, agar benar-benar membuat pecinta wisata bahari tumpah ruah di sana. Tidak hanya saat acara saja, tetapi usai acara pun menghasilkan portofolio bisnis baru berbasis wisata bahari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI