Suara.com - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengatakan, warga binaan kasus korupsi yang ada di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, bukanlah orang-orang sembarangan.
Menurut Fahri, di Lapas Sukamiskin terdapat sedikitnya ada dua guru besar yang sudah menelurkan buku selama berada di sel tahanan. Yakni terpidana korupsi Jero Wacik dan OC Kaligis.
"Di sini (Lapas Sukamiskin) isinya ada guru besar, orang-orang pintar. Mereka masih ingin membaca buku, menulis. Enggak boleh dilarang," ujar Fahri, di Bandung, Minggu (29/7/2018)
Baca juga: Wapres JK Ajak Warga Jadi Suporter Tim Indonesia di Asian Games
Dengan adanya hal ini, kata Fahri, dirinya meminta kepada KPK supaya tidak terlalu mengintervensi kondisi yang ada di Lapas Sukamiskin saat ini. Terutama soal fasiltas di Lapas tersebut.
"KPK jangan mengintervensi terlalu jauh. Apa yang sudah baik yang dibangun (fasilitas) di sini (Lapas Sukamiskin), sebagai pola pembinaan yang paling baik di seluruh Indonesia," katanya.
Fahri menambahkan, seharusnya kondisi Lapas Sukamiskin bisa menjadi acuan dan contoh terkait fasiltas bagi Lapas lain yang ada di seluruh Indonesia.
Kondisi ini, lanjut Fahri, mengingat Lapas Sukamiskin merupakan lapas yang paling ideal, karena banyak lapas lain yang sudah overload.
Ia mengatakan, umur gedung Lapas Sukamiskin sudah berusia hampir 100 tahun, karena dibangun saat Zaman Kolonial Belanda.
Karena itu penggantian fasilitas, semisal kloset jongkok diganti dengan kloset duduk, dirasa mash Hal yang wajar.
"Kalau orang mengganti ke kloset duduk, masa enggak boleh. Itu kan sudah bocor, rusak. Kualitas bangunan masih bangunan lama," tutur mantan politikus PKS.
Baca Juga: Promosi Asian Games, Jokowi Jalan Sehat dengan Ratusan Ribu Warga
Sehari sebelumnya, Fahri Hamzah bersama anggota Komisi III DPR, diantaranya Masinton Pasaribu, Muhammad Toha, dan Agun Gunandjar, mengunjungi Lapas Sukamiskin.
Kedatangan mereka ke Lapas Sukamiskin untuk mengetahui secara jelas ihwal OTT KPK kepada Kalapas Sukamiskin, Wahid Husein, beberapa waktu lalu. [Rachman]