Dieng Culture Festival 2018 Ditata Lebih Apik dan Meriah

Minggu, 29 Juli 2018 | 12:00 WIB
Dieng Culture Festival 2018 Ditata Lebih Apik dan Meriah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Upacara pemotongan rambut gimbal, pertunjukan seni tradisi, jazz atas awan, pertunjukan sendratari, pesta lampion, dan kembang api, adalah menu acara utama saat Dieng Culture Festival (DCF) 2018. Namun, acara yang masuk tahun kesembilan ini akan menghadirkan rangkaian acara baru di kawasan Candi Arjuna, 3 - 5 Agustus 2018.

“Biasanya kita mulai setelah salat Jumat (3/8/2018). Kini kita majukan lebih awal, sejak pagi hari. Ada aksi Dieng Bersih, mengajak semua warga Dieng, pelajar hingga tamu yang datang untuk membersihkan semua objek wisata. Mereka yang mengambil paling banyak sampah akan diberi apresiasi oleh panitia,” ujar Ketua Pokdarwis Dieng Kulon, Alif Fauzi, di Wonosobo, Jateng, Sabtu (28/7/2018).

Setelah Dieng Bersih, akan dilanjutkan festival tumpeng, yang mana akan dikirab dan dimakan bersama oleh para pengunjung DCF. Sedikitnya akan ada 50 tumpeng dari warga lokal yang dikirab mengelingi desa.

"Nanti setelah dikirab, tumpeng-tumpeng ini dibawa ke lapangan. Di sana akan dimakan bersama-sama sebagai wujud syukur warga. Tujuannya agar masyarakat terkena dampak pariwisata juga. Semua diajak untuk mensukseskan DCF 2018," ujar Alif.

Alif menjelaskan, tumpeng merupakan salah satu syarat adanya ruwatan potong rambut gimbal. Sebelum ada festival tumpeng ini, panitia dan tokoh adat di Dieng juga sudah menyediakan tumpeng sebelum ruwatan potong rambut gimbal. 

Ia menambahkan, ada yang unik tahun ini, yaitu Festival Domba. Hal ini juga sebagai bentuk upaya merintis desa wisata lainnya, sehingga bisa mengangkat agrowisata domba.

“Domba di dataran tinggi, bulunya beda dengan yang lain. Lebih tebal, mirip ‘Shaun the Sheep’. Ini merupakan sarana untuk memamerkan salah satu domba di dataran tinggi Dieng yang sudah menjadi ciri khas,” katanya.

Tidak hanya itu, selama tiga hari, nantinya juga akan ada pameran bunga Calla Lily. Bunga tersebut hanya bisa ditemui di dataran tinggi Dieng.

“Rencanaya akan dijadikan festival bunga Calla Lilly untuk menambah atraksi. Namun ada kendala, sehingga hanya akan dipamerkan saja. Nanti juga ada photo booth yang dihiasi bunga Calla Lilly,” ujarnya.

Melihat tingginya animo wisatawan, sangat wajar jika DCF masuk dalam 100 Wonderful Events Indonesia 2018 Kementerian Pariwisata. Apalagi, DCF kini telah memasuki tahun ke- 9 pagelarannya. 

"Performa positif terus ditunjukkan DCF. Sebagai salah satu atraksi pariwisata, acara ini selalu sukses dalam setiap penyelenggaraannya. Selalu sukses menyedot wisatawan. Sampai ketemu di DCF 2018!" ujar Ketua Pelaksana Top 100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti.

Melihat progres positif dan konsep DCF-9, apresiasi pun diberikan Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya. ia menyatakan, DCF-9 merupakan acara dengan kualitas dunia.

“Dieng Culture Festival jadi fenomena. Kekuatan culture dan nature-nya luar biasa. Kelas festival ini sudah mendunia. Progresnya memang bagus, tapi branding harus lebih gencar lagi, terutama di media sosial,” tutup Menpar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI