Suara.com - Acara Ijtimak Ulama yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama) bukan hanya sekadar membahas soal sosok capres - cawapres yang bakal maju pada kontestasi politik di Pilpres 2019. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais usai menghadiri acara tersebut di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat.
Menurut politikus senior PAN tersebut, Ijtimak Ulama secarar keseluruhan membahas perihal capres - cawapres, kondisi bangsa Indonesia terkait isu sosial, ekonomi dan hal lainnya. Intinya, kata Amien, ada kesepakatan persetujuan bahwa masa depan bangsa, negara, dan rakyat itu harus dipikul bersama oleh para politisi, ulama, maupun segenap bangsa.
"Jadi nanti season-season Ijtimak bicara mengenai masalah-masalah yang cukup luas, jadi bukan sekadar siapa capres dan siapa cawapres, tapi juga diusahakan perspektif sosial ekonomi dan lainnya," jelas Amien.
Selain itu, Amien mengatakan bahwa semua ketua umum partai yang hadir dalam acara Ijtimak Ulama telah sepakat untuk mengusung capres dan cawapres yang direkomendasikan para ulama dan habib. Hal itu menurutnya tampak dari isi pidato para ketum partai yang menyinggung dan khawatir atas pemerintahan yang sedang berlangsung saat ini.
Baca Juga: Tanggapi Sindiran Mourinho, Ini Nyinyiran Jurgen Klopp
"Memang semua pidato (ketua umum) mengatakan batasan ini sudah mengkhawatirkan, antara pemerintah dengan kenyataan memang beda agak jauh," tutur politisi berusia 74 tahun itu.
Ijtima Ulama dijadwalkan berlangsung pada 27-29 Juli 2018 di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat. Diketahui selain Amien, acara ini juga turut dihadiri oleh sejumlah pimpinan partai politik dan tokoh. Mereka yang ikut hadir, diantaranya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Berkarya, dan Presiden PKS Sohibul Iman. (Muhamad Yasir).