Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly untuk segera merampungkan pembangunan Lapas Karanganyar, Nusakambangan.
Menanggapi hal tersebut Menteri Yasonna Laoly mengatakan bahwa pembangunan Lembaga Pemasyaratan (Lapas) Karanganyar, Nusakambangan, ditargetkan selesai pada akhir 2018, karena saat ini masih proses pembangunan.
Adapun lapas tersebut berkategori super maximum security atau pengamanan superketat yang dikhususkan bagi narapidana yang berisiko tinggi (high risk) atau yang melakukan kejahatan luar biasa seperti narkoba dan terorisme.
"(Lapas Karanganyar, Nusakambangan) Ini untuk napi high risk, bisa juga teroris bisa juga bandar narkoba. Ini khusus high risk, kita harapkan akhir tahun ini selesai, kita harapkan," ujar Yasonna Laoly di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jumat (27/7/2018).
Baca Juga: Dianggap Kegemukan, Luke Shaw Angkat Bicara
Ia menjelaskan Lapas dengan pengamanan superketat nantinya akan diisi satu orang napi dan tidak disediakan jaringan komunikasi, hingga keterbatasan jumlah tamu yang datang.
"Kalau yang high security itu yang super maksimum, itu one cell one person, tidak ada sinyal dan beberapa hal dibatasi bertamu juga terbatas sekali," kata Yasonna Laoly.
Tak hanya itu, Yasonna Laoly menyebut saat ini napi yang berisiko tinggi ditempatkan di Lapas Pasir Putih dan Lapas Batu, Nusakambangan. Namun jika lapas tersebut sudah rampung, pihaknya akan memindahkan napi-napi tersebut ke Lapas Karanganyar.
"Sekarang kan di sini kita punya dua (Lapas) Pasir Putih dan Lapas Batu, tapi karena pengalihan belakangan ini dari Mako Brimob, kami kesulitan tempat, sebagian ke Gunung Sindur yang narkobanya. Nanti kalau ini (Karanganyar) sudah selesai nanti kita akan tempatkan di sini," terangnya.
Yasonna Laoly juga mengatakan terus memantau perkembangan pembangunan Lapas yang ditargetkan rampung akhir tahun ini.
Baca Juga: Tottenham Belum Datangkan Pemain Sama Sekali, Legenda Khawatir
"Ini sudah saya laporkan ke bapak presiden (Jokowi) dan beliau mengatakan disegerakan selesai. Maka untuk men-speed itu, saya akan sering berkunjung kemari (Nusakambangan) minimal satu dua bulan sekali, bila perlu nanti ada waktu lebih cepat dari situ supaya memastikan bahwa ini berjalan dengan baik," tutur Yasonna Laoly.