Dukung Kebersihan, Warga Asing Ikut Bersihkan Sungai Batang Arau

Sabtu, 28 Juli 2018 | 09:00 WIB
Dukung Kebersihan, Warga Asing Ikut Bersihkan Sungai Batang Arau
Ilustrasi sungai. (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penguatan standar Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) Indonesia terus dilakukan. Salah satunya dengan bersih-bersih yang melibatkan lintas sektoral. Objeknya adalah Sungai Batang Arau di Padang, Sumatera Barat.

“Sungai Batang Arau aset besar bersama. Ada banyak manfaat jika sungai bersih. Aktivitas pariwisata akan tumbuh di sekitar Sungai Batang Arau. Ujungnya adalah perekonomian masyarakat naik,” ujar Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), Andrinof Chaniago, kemarin.

Aksi bersih-bersih Sungai Batang Arau, di Kota Padang, akan dilakukan Minggu (29/7/2018). Program ini akan dilakukan secara masif dengan melibatkan berbagai kalangan.

Kegiatan ini akan dimotori oleh enam BUMN, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pegadaian, Telkom Indonesia, Pertamina, Angkasa Pura II, hingga Pelindo II.

“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami, sebab kami ingin mendorong kawasan ini menjadi destinasi wisata yang bebas sampah. Harapannya, jumlah kunjungan wisatawan akan semakin banyak,” kata Adrinof lagi.

Demi mendukung kebersihan lingkungan Sungai Batang Arau Padang, dana sebesar Rp 75 juta disuntikan. Jumlah tersebut untuk operasional teknis pelaksanaan kegiatan, sebab program ini mendapat respons besar dari masyarakat.

Dari target keikutsertaan 150 orang, aktivitas sosial ini mampu menarik sekitar 1.000 peserta. Para relawan berasal dari berbagai latar belakang.

Rinciannya, 250 orang berasal dari TNI Angkatan Darat. Ada juga 45 relawan dari Komunitas Amphibi, termasuk 67 relawan Komunitas Sepeda. Bergabung juga Komunitas Pejalan Kaki yang berjumlah 80 orang hingga 40 relawan dari Komunitas Garis Pantai. Partisipasi aktif juga dilakukan akademisi Padang, diantaranya 80 pelajar SMP 35 Padang hingga 10 siswa SD Tirtonadi dan MIN.

“Kami gembira karena publik antusias menyambut program ini. Dana Rp 75 juta memang dialokasikan untuk kegiatan pebersihan Sungai Batang Arau. Kelanjutannya adalah membangun kesadaran dari masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai,” tegas Adrinof.

Lebih spesial lagi, kegiatan ini juga mendapatkan perhatian publik mancanegara. Buktinya, sekitar 40 mahasiswa dan mahasiswi asing ikut dalam kegiatan ini. Mereka tertarik untuk ikut mengkampanyekan lingkungan bersih bebas sampah.

Adrinof menambahkan, kehadiran akademisi asing ini akan menaikan motivasi masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai.

“Mahasiswa dan mahasiswi asing ini sudah memberikan konfirmasi. Dengan kehadiran mereka, kami berharap, masyarakat di sini semakin termotivasi untuk menjaga Sungai Batang Arau bebas sampah. Dengan potensinya, Sungai Batang Arau ini menjadi destinasi wisata terbaik di sini,” lanjutnya.

Sungai di beberapa wilayah lain memang jadi komoditi wisata menjanjikan. Sebut saja, Sungai Barito di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang terkenal dengan Pasar Terapung.

Adrinof menambahkan, banyak aktivitas yang bisa dikembangkan dari wisata sungai. Ada kuliner, persewaan perahu, berlayar, berfoto, juga lainnya. 

“Kalau dilihat, ada banyak muara sungai yang penuh dengan sampah. Kondisi ini tentu menghilangkan kesempatan tumbuh sehat anak-anak. Spesies ikan yang menjadi mata pencaharian juga berkurang, lalu peluang usaha ikut terganggu. Namun sebaliknya, bila bersih, semua bagus, maka peluang usaha lancar,” tutur Adrinof lagi.

Aksi peduli lingungan di Sungai Batang Arau mendapatkan apresiasi dari Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya. Ia mengatakan, gerakan sungai bersih akan memberi pengaruh positif luas, sebab daya tarik wisata dan penggerak ekonomi masyarakat akan naik.

“Dua Jempol buat Gerakan Sungai Bersih yang didukung 6 BUMN di Sumatera Barat dan diinisiasi oleh Bapak Andrinof Chaniago di Sungai Batang Arau, Kota Padang,” katanya.

Menurutnya, langkah ini pantas dicontoh semua daerah di Tanah Air.

“Karena semua bergerak bersama, Indonesia Incorprated, Pentahelix Model, kolaborasi serempak ABCGM - Academician, Business, Community, Government dan Media,” paparnya.

Ia menambahkan, sungai adalah beranda depan rumah kita.

“Sungai juga potensi wisata alam yang tangible, tampak mata. Bersih-bersih sungai akan sempurna sekaligus mendongkrak indeks daya saing pariwisata indonesia pada TTCI WEF di elemen environmental sustainability serta health and hygiene,” terangnya.

Menpar tak lupa mengajak anak-anak komunitas Genpi untuk turut berperan.

“Viralkan Gerakan Sungai Bersih di Batang Arau kota Padang! Semakin dilestarikan, Semakin mensejahterakan. Salam Pesona Indonesia!”ajaknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI