Suara.com - Kepolisian Resor Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, menciduk kakek berinisial BR (55) atas dugaan pemerkosaan dan pencabulan gadis di bawah umur.
Kapolres HST Ajun Komisaris Besar Sabana Atmojo, di Barabai, Jumat (27/7/2018), mengatakan BR melakukan perbuatan tersebut dibantu sang istri berinisial HS (39).
"Alasan pelaku melakukan pencabulan sebagai ritual pesugihan agar cepat kaya," jelas Sabana.
Korban sendiri merupakan gadis di bawah umur, yakni 15 tahun, dan terbiasa menginap di rumah pelaku.
Baca Juga: Suhu Panas di Arab, Ini Tips Jemaah Haji Cegah Masalah Pernapasan
Pelaku warga Desa Satiap RT 05/RW 03 Kecamatan Pandawan, masih berkerabat dengan korban yang biasa menginap di rumah BR.
Sabana menyampaikan, kasus pencabulan ini terbongkar setelah ibu korban mencurigai anaknya yang semakin gemuk setelah sering menginap di rumah BR dan HS. Ternyata, setelah diperiksa, sang anak hamil.
Setelah didesak ibunya, korban mengakui telah disetubuhi oleh pelaku sebanyak 10 kali dengan ancaman serta iming-iming uang. Ironisnya perbuatan itu mendapat dukungan istrinya.
"Sejumlah barang bukti seperti pil KB dan pakaian dalam milik korban sudah diamankan," kata Sabana.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal tentang persetubuhan terhadap anak di bawah umur. Berdasarkan pasal tersebut yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana diubah dengan UU No. 35/2014, ancaman hukumannya selama 15 tahun penjara.
Baca Juga: Polisi Akan Tindak Pelaku Keke Dance Challenge di Pinggir Jalan