Ingin Dibubarkan, JAD Klaim Tak Tahu Anggotanya Beraksi Teror Bom

Jum'at, 27 Juli 2018 | 12:32 WIB
Ingin Dibubarkan, JAD Klaim Tak Tahu Anggotanya Beraksi Teror Bom
Pimpinan JAD Zainal Anshori alias Abu Fahry alias Qomaruddin bin M Ali mengikuti sidang tuntutan pembubaran Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (24/7). Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut membekukan korporasi JAD karena termasuk kelompok yang terlarang dan berafiliasi dengan ISIS (Islamic State in Iraq dan Syria) atau DAESH (Al-Dawis Al-Sham) atau ISIL (Islamic State of Iraq and Levant) atau IS (Islamic State) dan didenda sebesar Rp.5.000.000. [suara/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jamaah Ansharut Daullah (JAD) membantah terlibat aksi terori di seluruh Indonesia. Bantahan itu disampaikan JAD dalam pembacaan pledoi atau pembelaan di sidang lanjutan pembubaran JAD di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (27/7/2018).

Perwakilan dari korporasi JAD yang hadir dalam persidangan terdakwa Zainal Anshori yang merupakan pimpinan pusat JAD.

Kuasa hukum JAD, Asludin Hatjani membacakan pledoi didepan Ketua Majelis Hakim Aris Bawono mengatakan bahwa aksi teror di sejumlah wilayah di Indonesia merupakan anggota JAD melakukan tindak pidana terorisme telah dinyatakan terbukti dan dijatuhi hukuman sesuai ketentuan undang - undang.

Menurut Asludin tindak pidana yang dilakukan anggota JAD yakni aksi teror di Bom Thamrin Jakarta 2016, bom bunuh diri Kampung Melayu 2017, bom gereja Oukemene di Samarinda dan yang lain.

Baca Juga: Rahmad Darmawan Resmi Mundur (Lagi), Subangkit Jadi Caretaker

Anggota JAD yang sudah di vonis bersalah oleh pengadilan yakni Syaiful Muntohir alias Abu Gar, Yadi Supriadi, Joko Sugito alias Abu Adam, Abdurahman Hamidan alias Abu Asbal alias Iqbal Bin Ahmad yang menjadi saksi dalam perkara ini dan anggota terdakwa JAD yang lainnya.

"Bahwa dalam persidangan didapat juga fakta hukum bahwa tindak pidana terorisme yang dilakukan oleh anggota terdakwa JAD dilakukan sendiri - sendiri tanpa melibatkan terdakwa secara struktural," kata Asludi membacakan pledoi di PN Jakarta Selatan, Jumat (27/7/2018).

Kemudian, bahwa yang dilakukan oleh anggota JAD dalam aksi teror pun, tanpa sepengetahuan korporasi JAD. Ditambah aksi teror kampung melayu yang dilakukan oleh terdakwa Rois bukan bagian dari anggota JAD.

"Itu dilakukan tanpa sepengetahuan terdakwa, mereka melakulan dengan jalan koordinasi dengan orang laon yang bukan anggota terdakwa (JAD), seperti Rois yang ditahan di LP Nusakambangan dan juga langsung berkiblat dengan ISIS," kata Asludin

Baca Juga: Takut Jadi Omongan, Kalina Oktarani Pastikan Lagi Belum Berhijab

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI