Kebesaran Hati Novel Baswedan : Saya Ikhlas, Saya Maafkan Pelaku

Jum'at, 27 Juli 2018 | 11:03 WIB
Kebesaran Hati Novel Baswedan : Saya Ikhlas, Saya Maafkan Pelaku
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tiba di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (22/2).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kembali bekerja setelah setahun lebih beristirahat karena kedua matanya rusak akibat siraman air keras.

Novel Baswedan mengatakan dirinya sudah iklas dan memaafkan pelaku yang telah membuat kedua matanya tidak normal.

"Saya ikhlas, saya maafkan pelaku, saya nggak dendam, saya menyampaikan nggak cuma dari mulut, tapi juga hati," katanya di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (27/7/2018).

Meski begitu, Novel Baswedan tetap berjuang untuk mendesak kepolisian menuntaskan kasusnya. Dia juga meminta agar semua kasus dugaan penyerangan harus diungkap termasuk kepada pegawai KPK.

Baca Juga: Biadab! Ayah Tiri Ini Siksa Istri dan Cabuli Anak Gadisnya

"Setiap penyerangan ke pegawai KPK diungkap jangan ditutupi dan diajak kompromi, kita nggak tuduh, tapi juga bicara fakta, kita jangan bicara di area gelap, abu-abu, korupsi nggak selesai kalau kita kompromi, semoga ini bisa jadi semangat," kata Novel.

Tidak hanya kepada Kepolisian, Novel juga meminta Presiden Joko Widodo untuk segera turun tangan menyelesaikannya. Pasalnya, hingga setahun lebih pasca kejadian tanggal 11 April 2017 lalu, Polisi juga belum mengungkap kasus yang diduga dilakukan oleh dua orang tersebut.

"Saya menyampaikan, saya mendesak presiden, dalam beberapa kesempatan, kenapa nggak ke Kapolri? Polri institusi, saya tegaskan polisi nggak mau ungkap ini, saya minta ke atasan polisi untuk ungkap," katanya.

Novel mengatakan permintaannya kepada Presiden Jokowi bukan karena dirinya marah atau dendam. Novel menilai dirinya berhak melakukan hal itu, karena dia adalah korban teror dari pihak lainnya.

"Bukan dendam, marah, saya sebagai korban, pengungkapan, diteror, serang sama pentingnya. Saya akan terus sampaikan ini, inilah perjuangan bisa dilakukan, semoga elemen bangsa mau sungguh-sungguh berantas korupsi, mau dukung KPK dan lembaga lain untuk serius berantas korupsi, nggak kamufalase," kata Novel.

Baca Juga: Viral, Video Penembakan Pelaku Pencurian Rumah Kosong Tangerang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI