Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tidak akan lagi menggunakan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Thamrin. JPO di jalan tersebut akan dirobohkan dan diganti dengan Pelican Crossing.
Pelican Crossing akan menjadi tempat penyeberangan baru di Jalan Thamrin sembari menunggu pembangunan mass rapid transit (MRT) rampung. Nantinya pembangunan MRT itu disediakan penyeberangan yang terhubung di bawah tanah.
Pelican crossing adalah penyeberangan pejalan kaki yang dikontrol lampu lalu lintas dan dioperasikan oleh pejalan kaki.
"Pelican Crossing itu semula akan dilakukan di Jalan Thamrin ujung utara dan memang rencana Jalan Thamrin tidak lagi menggunakan jembatan penyeberangan orang yang di atas karena nantinya semua menggunakan di bawah," ujar Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta, Kamis (26/7/2018) malam.
Baca Juga: Kebakaran Tambang Afrika Selatan, 600 Pekerja Dievakuasi
Mulai pekan depan, Pelican Crossing akan dipasang di dekat Bundaran Hotel Indonesia.
"Jadi ini eksekusi rencana di awalkan saja, yang semua dikerjakan nanti akan dikerjakan lebih awal. Pada nantinya akan menggunakan MRT lewat bawah jadi semua lewat bawah," kata dia.
Menurut Anies Baswedan, nantinya selama penggunaan Pelican Crossing, Pemprov menginstruksikan petugas dinas perhubungan untuk membantu warga menyeberangi jalan menggunakan Pelican Crossing.
"Saya instruksikan khusus ada petugas 24 jam di Pelican Crossing.Karena ini latihan dua-duanya, yang nyeberang takut, yang lewat juga belum menghargai penyeberang jalan. Jadi kita harus melatih semuanya menghormati penyeberang jalan bahwa itu prioritas, mereka mendapatkan hak untuk tenang menyebrang jalan," tandasnya.
Sementara itu, alasan Anies Baswedan merobohkan JPO di Thamrin dan diganti dengan Pelican Crossing adalah ingin mengembalikan posisi Patung Selamat Datang yang dibangun untuk menyambut tamu dan olahragawan dalam rangka Asian Games ke- 4 tahun 1962.
Baca Juga: Misteri Hilangnya Perempuan Lansia di Pegunungan Majene