Ombudsman Soroti Fasilitas Difabel di Venue Asian Games

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 27 Juli 2018 | 05:02 WIB
Ombudsman Soroti Fasilitas Difabel di Venue Asian Games
Deretan bendera negara peserta Asian Games 2018. [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ombudsman Perwakilan Sumatera Selatan menyoroti masih minimnya fasilitas publik bagi penyandang disabilitas atau difabel di venue olahraga Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan.

Kepala Ombudsman Perwakilan Sumsel M Adrian Agustiansyah mengatakan, fasilitas publik yang ada saat ini seperti di venue olahraga, transportasi massal dan fasilitas lainnya masih belum mencukupi untuk dikatakan ramah bagi penyandang disabilitas.

Ombudsman melakukan penilaian lewat sejumlah indikator mulai dari keamanan, fasilitas publik yang menyangkut keamanan pengunjung, saat ini masih sangat rendah.

"Belum lagi tidak adanya rambu kebakaran," ujarnya di Kantor Ombudsman Palembang, Sumsel, Kamis (26/7/2018)

Baca Juga: KPK: Kesaksian di Sidang Kasus BLBI Semakin Perkuat Dakwaan Jaksa

Menurutnya, penyampaian hasil monitoring hasil kesiapan Asian Games ini melalui hasil observasi terlebih dahulu oleh tim Ombudsman Sumsel.

"Fasilitas difabel memang saat ini kurang, mereka juga mengakui itu. Fasilitas yang dibutuhkan bagi kaum difabel yakni kursi roda, WC khusus difabel, jalan untuk difabel, sedangkan untuk ruangan ibu menyusui saat ini sudah tersedia meskipun perlu ditambah," katanya.

Sembari menunggu hasil kelengkapan, ombudsman tetap memantau pengerjaan. Sementara, dari hasil survei pada tingkat kepuasan masyarakat terhadap venue olahraga di Palembang dan Jakarta menunjukan hasil yang cukup signifikan. Kepuasan publik terhadap fasilitas publik mencapai 70 persen. Sedangkan di Palembang saat ini baru 60 persen.

Selain itu, Sekretaris Perusahaan PT Jakabaring Sport City, Mirza Zulkarnain yang ditemui di tempat yang sama mengaku, saat ini pihaknya tengah mengebut pengerjaan. Dirinya memastikan pada tanggal 1 Mei semua fasilitas publik yang kurang dapat selesai dikerjakan.

"Jadi masukan yang diberikan ombudsman sangat berharga. Kami juga mengerjakan proyek bergantung pada standartnya, seluruh sudah diantisipasi, yang belum ada coba dilengkapi. Seperti penambahan ruangan, dan tempat khusus difabel. Kita targetkan awal Agustus rampung. [Andhiko Tungga Alam]

Baca Juga: Polisi Sita Pisau Milik Pembunuh Sadis Nenek di Penjaringan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI