Satu Dekade Nabung, Pemulung Akhirnya Bisa Naik Haji

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 26 Juli 2018 | 20:04 WIB
Satu Dekade Nabung, Pemulung Akhirnya Bisa Naik Haji
Tips menabung untuk naik haji
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Miskat, warga Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang sehari-hari berprofesi sebagai pemulung, selangkah lagi mewujudkan impian menunaikan ibadah haji setelah bertahun-tahun menyisihkan uang hasil jerih payahnya senilai Rp 10 ribu setiap hari.

Kakek yang kini berusia 70 tahun itu, tergabung bersama rombongan calon haji lainnya asal Kabupaten Probolinggo dalam kelompok terbang (Kloter) 28 Embarkasi Surabaya.

Kloternya, pada Rabu (25/7) sore memasuki Asrama Haji Sukolilo Surabaya, untuk kemudian berangkat ke Tanah Suci melalui Bandara Juanda, Kamis (26/7/2018) hari ini.

"Naik haji sudah menjadi cita-cita saya sejak masih muda," ujar duda dua anak ini. Suaranya terdengar lirih.

Baca Juga: Timnas Indonesia Batal Hadapi Timor Leste

Empat bulan lalu, menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci, Miskat menderita penyakit sesak nafas. Sejak itu. dia hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur rumahnya, tanpa dapat melakukan aktifitasnya lagi sebagai pemulung.

Dia mengenang, sebelum menderita penyakit sesak nafas, rutinitasnya adalah memulung sampah, mencari barang-barang bekas yang masih bisa dijual kembali, seperti kardus, botol dan lainnya.

Sarana yang dikendarainya untuk memulung sampah adalah sepeda angin tua dengan wadah atau "ronjotan" di belakangnya, untuk menyimpan barang-barang bekas yang yang dikaisnya dari tempat sampah.

"Saya berkeliling di lima desa dengan mengayuh sepeda untuk mengais sampah setiap hari," katanya seperti diberitakan Antara.

Hasil penjualan barang-barang bekas yang dikumpulkannya, disisihkan Rp 10 ribu setiap hari, yang kemudian disimpan di lemari rumahnya, bersama tumpukan baju.

Baca Juga: Pengadilan Cina Gunakan Tik Tok untuk Permalukan Tukang Utang

Miskat masih mengingat, tahun 2010, uang simpanannya terkumpul Rp 3 juta, dengan pecahan atau lembaran uang Rp 10 ribuan yang sudah lusuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI