Suara.com - Ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Ormas Bersatu, menggeruduk kantor Pemerintah Kota Bekasi, Kamis (26/7/2018). Mereka Menuntut agar Penjabat Wali Kota Bekasi R. Ruddy Gandakusumah mundur dari jabatannya.
Pendemo menilai Ruddy tidak peduli dengan keluhan masyarakat. Ruddy juga dituding cuek dengan rakyatnya dengan tidak melibatkan dalam pembangunan.
"Berbeda dengan Wali Kota Bekasi (definitif) sebelumnya yang mau mendengar aspirasi masyarakat bahkan mengadakan pertemuan dengan tokoh serta ormas," tegas Sadat di atas mobil komando.
Atas desakan itu, pendemo memaksa Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) menandatangani petisi soal pergantian Penjabat Wali Kota Bekasi.
Baca Juga: Jelang Asian Games, Pemkot Bekasi Persiapkan Rekayasa Lalu Lintas
Dalam aksi itu, belasan perwakilan diminta audensi pada pukul 10.40 WIB. Hingga pukul 11.20 WIB, para perwakilan ta kunjung keluar. Orator yang berada di mimbar meminta agar sejumlah anggota masuk untuk memintai tandatangan petisi kepada PNS dan TKK.
Enam orang Ormas yang masuk mulanya meminta kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP yang sedang berjaga untuk menandatangi petisi tersebut. Namun, para Satpol PP enggan menandatangani.
Sejumlah ormas kemudian masuk kedalam Plaza Pemerintah Kota Bekasi dan meminta kembali kepada seorang resepsionis dari Satpol PP perempuan.
"Tolong tanda tangan mpok, orang Bekasi kan?, ayo tandangan," ujar salah satui anggota Ormas kepada sang resepsionis.
Satpol PP terlihat terheran-heran dengan aksi ormas tersebut. Ia mengakui tidak mengetahui akar pernmasalahan dari aksi para demonstran.
Baca Juga: Pria Misterius Ditemukan Tewas di Bekasi, Diduga Tersambar Kereta
"Ini apa maksudnya, tandatangan petisi untuk apa?" tanya Satpol PP.