Kuatkan Wisata di Bali, Kemenpar Adakan Diskusi Pariwisata

Rabu, 25 Juli 2018 | 18:00 WIB
Kuatkan Wisata di Bali, Kemenpar Adakan Diskusi Pariwisata
"MarkPlus Center for Tourism & Hospitality (MCCTH) Bali Tourism Discussion", di Sukawati Gallery, Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Minggu, (22/7/2018). (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski menjadi destinasi tingkat dunia, pemerataan pembangunan pariwisata tetap harus dilakukan di Bali. Diharapkan, permasalahan yang menghambat pariwisata dapat teratasi.

Hal tersebut menjadi bahasan dalam "MarkPlus Center for Tourism & Hospitality (MCCTH) Bali Tourism Discussion", di Sukawati Gallery, Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Minggu, (22/7/2018).

MCCTH merupakan rangkaian acara Ubud Royal Weekend 2018. Acara ini dihadiri Chairman dan Founder MarkPlus, Hermawan Kertajaya.

Turut hadir Bupati Gianyar, yang juga Wakil Gubernur Bali terpilih, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, serta Ketua Bali Tourism Board, Ida Bagus Agung Artha.

Kegiatan yang memasuki tahun kelima tersebut, bertujuan untuk menguatkan pariwisata Bali. Selain itu juga menumbuhkan wirausaha muda yang tangguh dan siap bersaing di pasar global.

Tjokorda Oka memaparkan, untuk menguatkan pariwisata Bali diperlukan satu tata kelola pulau yang komprehensif, yang sesuai dengan karakteristik pariwisata Bali yang disebut Bali One Island Management for Wonderful Indonesia.

Tata kelola tersebut akan membagi perkembangan pariwisata Bali, yaitu berdasarkan kekuatan daerahnya. Bali Timur (spiritual), Bali Barat (jasa dan usaha), Bali Selatan (pariwisata dan bisnis), Bali Tengah (seni dan budaya), dan Bali Utara (laut dan perikanan).

Penjelasan Tjokorda Oka ditanggapi positif oleh Hermawan. Menurutnya, diperlukan penguatan industri pariwisata lokal dengan mengedepankan konsep Desa Wisata.

"MarkPlus Center for Tourism & Hospitality (MCCTH) Bali Tourism Discussion", di Sukawati Gallery, Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Minggu, (22/7/2018). (Dok: Kemenpar)
"MarkPlus Center for Tourism & Hospitality (MCCTH) Bali Tourism Discussion", di Sukawati Gallery, Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Minggu, (22/7/2018). (Dok: Kemenpar)

"Localism saat ini menjadi sebuah trend terbaru. Dimana konsep village (desa) menjadi sumber daya tarik local wisdom yang memikat bagi wisman, terutama kalangan muda. Potensi itu dimiliki Bali dan harus dikembangkan," ujar Hermawan.

Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi I pada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Hariyanto juga sependapat. Menurutnya, faktor aksesibilitas juga harus diperhatikan, seperti mendorong pengembangan pelabuhan di Celukan Bawang.

Pelabuhan tersebut merupakan pendukung Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Apalagi  saat ini industri pariwisata Indonesia melalui jalur bahari berdenyut semakin kencang.

"Seperti diketahui, aksesibilitas merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan pariwisata. Bukan hanya akses udara tetapi akses bahari juga kita perhatikan. Selain itu, pelabuhan ini juga sangat penting saat terjadi mitigasi bencana alam," terang Hariyanto.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, I Gde Pitana, ikut angkat bicara. Menurutnya penguatan pembangunan kepariwisataan memerlukan peran serta semua pihak, sehingga percepatan pembangunan dapat dilakukan. Terlebih lagi saat ini pariwisata telah menjadi core ekonomi bangsa.

"Ini merupakan sebuah kegiatan yang sangan bagus. Ada tiga fokus kegiatan Ubud Royal Weekend 2018, yakni seminar, perayaan, pameran UKM berbasis budaya, serta pariwisata dan kewirausahaan. Semua itu merupakan sebuah rangkaian yang tidak terpisahkan dari pengembangan pariwisata, khususnya Bali," ujar Pitana.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyambut baik gelaran tersebut. Konsep yang diangkat pun sangat terukur dan tepat sasaran dengan mengajak generasi muda.

Menurut Menpar, acara-acara seperti ini sangat strategis untuk mencari formula terbaik dalam pengembangan pariwisata.

"Sebuah langkah positif, dimana seluruh pihak duduk bersama untuk mengangkat pariwisata Bali. Ini harus dicontoh oleh daerah-daerah lainnya, sehingga percepatan pemerataan pembangunan pariwisata juga terjadi d iluar Bali," ujar menteri asal Banyuwangi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI