Suara.com - Petinggi partai politik pendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 kembali melangsungkan pertemun tertutup pasca pertemuan Jokowi dengan para ketua parpol koalisinya. Pertemuan itu akan berlangsung Agustus 2018.
Sekretaris Kabinet yang juga politikus PDI Perjuangan, Pramono Anung mengatakan untuk pembahasan teknis hanya akan dihadiri Sekretaris Jenderal parpol koalisi.
"Jadi hal yang bekraitan teknis nanti akan dilakukan dengan sekjen-sekjen partai," ujar Pramono di Gedung Sekretariat Kabinet, Jakarta Pusat, Rabu (25/7/2018).
Pramono menerangkan, hingga saat ini Jokowi sudah didukung oleh enam partai politik di DPR dan empat partai baru di Pemilu. Partai itu di antaranya PPP, PSI, PDI Perjuangan, PKB, Hanura dan Nasdem.
Baca Juga: Fahri Prediksi Koalisi Jokowi Pecah karena Berebut Cawapres
Pembahasan teknis yang diklasud terkait strategi mengkampanyekan Jokowi. Selain mempromosikan dirinya sendiri, seluruh calon anggota legislatif dari partai pendukung juga akan menjadi juru kampanye calon petahana.
"Karena kan nanti masing-masing partai mempunyai caleg hampir 20 ribu. Bahkan PDIP 20 lebih lbih," ucap Pramono.
"Kalau yang mendukung Pak Jokowi ini 6 partai yang ada kursi di DPR, plus empat partai yang di luar DPR, maka akan ada 200 ribu lebih yang akan menjadi caleg skaligus jadi jurkam Pak Jokowi," Pramono menambahkan.
Untuk diketahui, pada Senin (23/7/2018) malam, Jokowi bertemu dengan enam ketum parpol koalisi, yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romy).
Setelah melangsungkan pertemuan tertutup, kepada wartawan Romy mengatakan akan ada pertemuan lanjutan. Kata dia, rencana pertemuan tersebut akan berlangsung pada awal Agustus 2018.
Baca Juga: Di Depan Ribuan Kades, Jokowi Bicara Soal Pemimpin Berprestasi
"Insa Allah awal Agustus nanti kita akan berkumpul lagi. Menyikapi perkembangan politik," ucap Romy saat itu.