Fahri Prediksi Koalisi Jokowi Pecah karena Berebut Cawapres

Rabu, 25 Juli 2018 | 15:47 WIB
Fahri Prediksi Koalisi Jokowi Pecah karena Berebut Cawapres
Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah ketua umum partai politik pendukung dirinya  ke kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (23/7/2018) malam. Mereka terlihat santap malam bersama. [Biro Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yakin koalisi pengusung Joko Widodo menjadi calon presiden untuk Pilpres 2019 akan pecah. Fahri menyebut partai dalam internal koalisi Jokowi tengah berebut posisi calon wakil presiden (cawapres).

Fahri mengatakan partai-partai koalisi Jokowi akan pindah ke koalisi Prabowo Subianto. Hanya saja sejauh ini belum ada partai yang resmi mendukung Prabowo selain dari partainya sendiri, Gerindra.

"Saya agak yakin, dari enam (partai) itu akan banyak yang pindah. Faktanya bahwa di level Pak Jokowi sendiri masih terpecah soal wakil. Dan itulah yang memungkinkan koalisinya bisa berubah. Beberapa partai bisa-bisa pindah dari Pak Jokowi," tutur Fahri di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018).

Sebelumnya, partai koalisi Jokowi bertemu di Istana Kepresidenan Bogor. Dalam pertemuan itu, partai koalisi dan Jokowi sudah memutuskan mencalonkan satu nama untuk jadi cawapres Jokowi. Nama itu masih dirahasiakan mereka.

Baca Juga: Di Depan Ribuan Kades, Jokowi Bicara Soal Pemimpin Berprestasi

Sehari setelah itu, Selasa (24/7/2018) kemarin Prabowo bertemu Ketua Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman SBY. Mereka membicarakan seputar koalisi Pilpres 2019. Bahkan saling memuji.

Menurut Fahri, pertemuan SBY dan Prabowo sebagai langkah positif membangun koalisi.

"Ini mengisyaratkan bahwa Pak SBY mengambil inisiatif, Pak SBY akan berperan banyak dalam pembentukan koalisi, dan saya kira itu positif. Karena ini waktunya bagi Pak SBY untuk mengambil tindakan mengingat beliau tidak mungkin diam, beliau terlalu berpengalaman terhadap memimpin pemerintahan," tandas Fahri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI