Gara-gara Makan Tutut, 52 Warga Sukabumi Keracunan, 1 Meninggal

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 25 Juli 2018 | 11:39 WIB
Gara-gara Makan Tutut, 52 Warga Sukabumi Keracunan, 1 Meninggal
Petugas memeriksa korban keracunan usai memakan jajanan tutut di Sukabumi. (Suara.com/Rambiga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 52 orang mengalami gejala keracunan diduga usai mengkonsumsi makanan olahan tutut (keong sawah) di wilayah Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, peristiwa tersebut bermula saat warga dua desa yakni Desa Citamiang dan Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit membeli makanan tutut dari pedagang keliling pada Minggu (22/7/2018).

Kemudian, usai memakan jajanan tutut keliling itu, satu per satu warga mulai mengalami gejala keracunan seperti pusing, mual dan muntah pada Senin 23 Juli 2018. Sebagian dari mereka akhirnya dirawat ke rumah sakit dan klinik terdekat.

"18 orang dari Desa Sukamanis dan 34 orang dari Desa Citamiang yang diduga keracunan. 10 orang dirawat di RS Setukpa Polri, dua orang di RS Syamsudin, dua orang di RS Betha Medika dan satu orang di Klinik Insani," ujar Susatyo saat dikonfirmasi, Rabu (25/7/2018).

Baca Juga: OCA Setuju Undian Ulang Cabor Sepakbola Tidak untuk Semua Tim

Dari puluhan orang itu, satu orang atas nama Muhammad Thamrin (18), warga Kampung Kebonkawun, RT 23 RW 03, Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit meninggal dunia pada Selasa 24 Juli 2018 kemarin. Ia diduga menjadi salah satu korban keracunan usai makan tutut.

"Satu orang di antaranya meninggal dunia dan dilakukan autopsi di RS Syamsudin Kota Sukabumi," katanya.

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi serta mengamankan barang bukti sampel makanan tutut untuk diuji laboratorium guna mengetahui kandungan dalam makanan tersebut.

"Kasus ini masih penyelidikan dan mencari penjual makanan itu. Sampai saat ini belum ada lagi warga yang melapor mengalami gejala serupa. Tetapi kami sudah siagakan mobil patroli di desa itu," imbuh dia. (Rambiga)

Baca Juga: Kocak! Ketik Warga Nama Kota Indonesia di Google, Ini Hasilnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI