Cegah Karhutla, Panglima TNI Intruksikan Serangan Darat dan Udara

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 25 Juli 2018 | 06:40 WIB
Cegah Karhutla, Panglima TNI Intruksikan Serangan Darat dan Udara
Panglima TNI memimpin rapat penanggulangan Karhutla di Sumsel. (Suara.com/Andhiko Tungga Alam)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelaran Asian Games di Palembang, Sumatera Selatan terancam akan munculnya sejumlah titik api atau hotspot di daerah itu. Hal ini menjadi perhatian khusus Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.

Dalam rapat khusus penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumsel, ia meminta seluruh kekuatan TNI di Kodam II Sriwijaya dikerahkan untuk mencegah kebakaran semakin meluas.

Hadi mengatakan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan yang memiliki alat ukur kebasahan lahan gambut. Sehingga mereka bisa mengetahui potensi terjadi kebakaran di wilayah rawan.

"Segera kita lakukan pencegahan dengan serangan udara dan serangan darat," kata Hadi, di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (24/7/2018).

Baca Juga: Resmi Gabung, Ini Nomor Punggung Renan Silva di Persija

Menurut dia, saat ini kekuatan dari Kodam II Sriwijaya serta Polda Sumsel masih mumpuni untuk mengantisipasi kebakaran hutan di Bumi Sriwijaya.

"Jika nantinya ke depan memang membutuhkan (bantuan personel), akan langsung dikirim," kata dia.

Ia menjelaskan, pantauan dari satelit tingkat akurasinya masih belum bisa dipastikan. Sehingga membutuhkan kekuatan manusia untuk mendeteksi secara langsung di titik rawan.

"Danrem akan kalkulasikan, berapa jumlah anggota yang standby di tempat rawan. Pompa air juga diperlukan, sehingga bisa dicegah sedini mungkin," ujarnya.

Sementara dari pantauan udara, Hadi mengaku saat ini awan penghujan masih didapati di wilayah Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Sehingga, potensi itu langsung dikoordinasikan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel untuk memodifikasi cuaca.

Baca Juga: Facebook, Google, Microsoft, dan Twitter Bergabung, Ada Apa?

"Saya tadi langsung memantau dari udara di ketinggian 4.000 kaki di wilayah OKI, ternyata ada awan penghujan, BPBD langsung merespons dan memodifikasi cuaca," imbuh Hadi. [Andhiko Tungga Alam]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI