Suara.com - Pengunjung Mal Blok M Plaza, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dihebohkan oleh pria bernama Arif Wicaksono (35) yang diduga loncat dari lantai 5 pusat perbelanjaan tersebut, Senin (23/7/2018) sekitar pukul 12.40 WIB.
Arif tewas seketika dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan untuk dilakukan autopsi.
Mertua korban, Suharno (70) mengatakan jika jenazah Arif diambil oleh pihak keluarga sekitar pukul 20.00 WIB.
Setelah dimandikan dan disalatkan, jenazah Arif di makamkan di Tempat Pemakaman Umum Makam Impres, Kelurahan Petukangan Utara, Jakarta Selatan sekitar pukul 21.00 WIB.
"Langsung dimakamkan kemarin malam di TPU Makam Impres, Kelurahan Petukangan Utara," kata Suharno di kediaman Arif di Jalan H. Maisin No. 47, RT.6 RW.3, Kelurahan Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018).
Suharno mengaku jika pihak keluarga masih syok dan berduka atas meninggalnya Arif. Dirinya pun enggan berkomentar perihal latar belakang dibalik aksi nekat Arif tersebut.
"Kita keluarga masih berduka, maaf bukannya tidak mau bercerita kepada media," jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stevanus Tamuntuan mengatakan, jenazah Arif jatuh tergeletak di pintu parkir mal.
Jenazahnya kali pertama dilihat oleh petugas kebersihan bernama Mujiono.
Berdasarkan keterangan saksi, korban sempat terlihat sedang bermain telepon genggam di dalam masjid area mal tersebut.
Mujiono, kata Stevanus, sempat meminta korban untuk berpindah tempat duduk ke luar karena ruangan masjid hendak dibersihkan.
"Saksi meminta korban untuk keluar dulu dikarenakan ingin membersihkan masjidnya, lalu korban bergeser dan langsung duduk di pinggir pagar parkiran," kata dia.
Stevanus menambahkan jika korban sempat terlihat sedang duduk di pinggiran tembok pembatas parkiran lantai 5, sebelum lompat ke bawah.
Berdasarkan keterangan saksi, korban sesaat sebelum bunuh diri tengah menunggu azan salat Zuhur.
"Saat itulah, korban sempat bertanya kepada saksi, ‘mas mencari kerja?’ dan dijawab saksi ‘tidak mas’. Setelahnya, saksi menuju masjid. Tidak lama, ketika saksi melepas sepatu, ada teriakan di bawah, dan dilihat korban tewas,” tandas Stevanus.