“Ada yang minta dibuatkan mi, minuman, semua kami layani, karena memang pesan orang itu begitu ke saya. Biasa yang lain-lain juga begitu, tapi sudah langsung dibayar,” jelas Ratna.
Ratna dan Naryo baru merasakan kegetiran janji sang politikus saat hari sudah beranjak larut. Rombongan Partai Berkarya mulai bubar.
“Orang yang berjanji membayar semua itu cuma memberikan Rp 130 ribu. Padahal, catatan tagihan yang kami berikan kepadanya tertera Rp 649 ribu. Jadi sisa Rp 519 ribu yang belum dibayar,” ungkapnya.
Naryo dan Ratna kesal, dan mendesak Pujiono untuk langsung membayar sisa utang pada hari, jam, menit, dan detik itu juga.
Baca Juga: Takut Ditinggal Pacar, Gadis Cekik Bayi sampai Tewas
“Tapi dia bilang nanti yang mau nanggung adalah P dari Partai Berkarya. Tapi sampai hari ini, sudah seminggu lewat, tak ada kejelasan,” sesalnya.
Ratna mengakui, ia dan Naryo sudah mencoba menghubungi sejumlah pengurus Partai Berkarya, namun jawaban yang didapat hanya janji-janji manis.
"Iya katanya mau pada nyaleg, tapi masa dagangan rakyat kecil saja tak dibayar. Tolong dong diperhatikan," kata dia kesal.
Sementara Ketua DPC Partai Berkarya Kota Tangerang Selatan Subari Martadinata, saat dihubungi Suara.com melalui nomor ponselnya, tidak aktif. [Anggy Muda]
Baca Juga: Foto Panas Inneke Koesherawati Beredar, Fahri Hamzah Murka