Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan, sekitar 265.000 rumah tangga di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak bisa menyambung listrik walaupun di wilayah tersebut ada kabel dan tiang listrik.
Informasi ini ia peroleh dari Direktur PT PLN yang membawahi provinsi DIY. Jonan memperkirakan, jika semua rumah tangga itu diberikan subsidi akan memakan biaya sekitar Rp 265 miliar.
Berkaca dari hal itu, dalam rapat kerja antara Kementerian ESDM bersama Komisi VII Dewan DPR RI, pada Kamis (19/7/2018) lalu, Jonan mengusulkan solusi yang dapat diberikan pemerintah kepada golongan rumah tangga yakni dengan memberikan subsidi biaya sambung listrik.
Jonan menuturkan, sebenarnya usulan tersebut pernah diutarakannya pada pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018 lalu.
Baca Juga: 2 Kali Ditembak, Herdi Terkapar Lalu Tewas di Tembakan Kedua
"Saya juga sudah mengusulkan apa subsidinya mau ditambah untuk biaya sambungan listrik golongan rumah tangga R1 450 va dan R1 900 va non-rumah tangga Mampu (RTM)," imbuh Jonan.
"Kalau Gunung Kidul (biaya sambung listrik) Rp 1.000.000. Jika dikali 265.000 rumah, itu cuma Rp 265 miliar. Ini kecil, wong subsidinya Rp 50 - 60 triliun," tambah Jonan.
Jonan menjelaskan bahwa golongan rumah tangga tidak mampu yang akan disubsidi biaya sambung listriknya tidak akan mencapai dua juta rumah tangga. Dan jika subsidi biaya sambung diputuskan sebesar Rp 1.000.000, maka total subsidi yang akan dikeluarkan oleh negara sebesar Rp 2 triliun rupiah.
"Sedangkan subsidinya hampir Rp 60 triliun. Ini sekali diputuskan setahun selesai. Mohon dimasukkan di APBN 2019," pungkas Jonan.
Baca Juga: Ini Dia Peran Inneke Koesherawati di Penyuapan Kalapas Sukamiskin