Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah membeberkan dosa - dosa Jokowi (Joko Widodo) selama hampir 5 tahun menjadi presiden. Fahri menyinggung ada orang-orang di sekitar Jokowi yang anti Islam dan Islamophobia.
Kicauan Fahri soal #Dosa2Jokowi ada di Twitternya, @FahriHamzah yang dia tulis 10 jam lalu. Kicauan itu bermula ketika salah satu nettizen pemilik akin Twitter @ulinyusron memposting sebuah poster film lawas yang dimainkan Inneke Koesherawati yang berjudul 'Ranjang Ternoda'. @ulinyusron pun dalam kicauannya, 21 Juli lalu mempelesetkan menjadi 'Penjara Ternoda'.
"KPK bikin judul film ini jadi berkisah 'Penjara Ternoda'," kicau @ulinyusron.
Baca Juga: Cak Imin: PKB Sudah Buktikan Bekerja untuk Jokowi
Kicauan @ulinyusron itu mengacu pada kasus operasi tangkap tangan suami Inneke, Fahmi Darmawansyah. Fahmi menjadi tersangka penyuapan karena kepegok menyuap Kalapas Sukamiskin Wahid Husein untuk mendapatkan fasilitas mewah di penjara. Fahmi saat ini masih berstatus sebagai terpidana korupsi atau koruptor kasus penyuapan proyek Bakamla.
Balik ke poster 'Ranjang Ternosa', postingan @ulinyusron pun dikomentari nettizen lain pemilik akin Twitter @RajaPurwa. Dia tidak senang dengan aksi @ulinyusron yang memajang poster film lawas Inneke yang tampil setengah telanjang di poster itu. Sementara saat ini Inneke sudah mengenakan jilbab
"Pak @jokowi, saya mengajukan protes keras bukan sebagai oposisi Anda atas postingan pendukung anda saudara @ulinyusron dengan memposting seorang muslimah yang sudah menyatakan dirinya berhijrah, terlepas dirinya sekarang berbuat salah atau tidak. Demi Allah saya kutuk orang ini! Setuju RT and Like!" kicau @RajaPurwa.
Postingan @RajaPurwa pun dikomentari Fahri lewat Twitternya. Fahri menyinggung soal orang-orang di belakang Jokowi yang dinilai menyebarkan kebencian.
Baca Juga: Jokowi Sindir Politisi yang Suka Saling Cemooh, Memaki, Mencela
"Percaya saya. Bahwa penguasa sekarang memiliki lingkaran anti Islam dan #Islamophobia di sekitarnya. Dari mulut mereka keluar kebencian, tapi dalam hati mereka kebencian itu lebih dalam. Waktu akan menceritakan," kata Fahri.
Lalu Fahri mengeluarkan Tweet berseri dengan hastag tetap #Dosa2Jokowi. Berikut kicauan Fahri:
Di antara #Dosa2Jokowi yang besar adalah karena membiarkan berkembangbiaknya elemen #AntiIslam dan #Islamophobia melalui medium konflik ideologi. 10 tahun presiden @SBYudhoyono tidak pernah kita terseret dalam narasi seperti ini. Radikalisasi ini berbahaya bagi NKRI.
Silahkan bantah, tapi jika ada 7 juta orang datang dari seluruh wilayah Republik, melakukan protes atas ketidakadilan yang dirasakan oleh Ummat Islam akibat nuansa #AntiIslam dan #Islamophobia dalam kebijakan negara, maka itu bukan isapan jempol. Itu fakta. #Dosa2Jokowi
Pilkada kemarin membuktikan bahwa akibat #AntiIslam dan #Islamophobia, masih nampak nuansa ideologis. Tapi, ada upaya membuatnya landai atau dilupakan. Menjelang #Pemilu2019 ada manuver #ProIslam dari rezim ini tetapi akan gagal. Kosmetika luntur oleh #Dosa2Jokowi
Meski banyak tokoh Islam yang berubah pikiran tentang presiden @jokowi tetapi jika lingkar dalamnya terlalu militan dengan nuansa #AntiIslam dan #Islamophobia maka semua upaya ini akan sia2. Saya memakai terminologi #TaubatNasuha. #Dosa2Jokowi
Belum nampak #TaubatNasuha dari pemerintahan ini atas konflik ideologi yang mereka buat di awal kekuasaan mereka. Pencitraan dengan merekrut tokoh Islam dan ulama tidak mengobati luka yang sudah terlalu dalam. HRS masih di luar, ulama masih tersangka, dll. #Dosa2Jokowi
Adilkah kita kalau menuduh pemerintah berkuasa sebagai pemicu konflik ideologi dan tumbuhnya paham #AntiIslam dan #Islamophobia ? Tentu adil karena tugas keluasan adalah bertanggungjawab atas perkembangan masyarakat. 10 tahun masa SBY tidak pernah begini. #Dosa2Jokowi
Saya menulis kecemasan ini agar kita antisipatif terhadap kemungkinan meruncingnya lapangan menjelang #Pemilu2019 . Apalagi pemerintah ini telah mendorong capres semakin sedikit. Jika calonnya hanya 2 dapat dibayangkan runcingnya perbedaan.
Mari kita waspada dengan upaya pemecahbelahan bangsa. Mari lawan semangat #AntiIslam dan #Islamophobia yang pernah tumbuh dan belum sirna. Semoga bangsa kita bersatu melawan upaya pecah belah. Wallahualam.