Lalu Fahri mengeluarkan Tweet berseri dengan hastag tetap #Dosa2Jokowi. Berikut kicauan Fahri:
Di antara #Dosa2Jokowi yang besar adalah karena membiarkan berkembangbiaknya elemen #AntiIslam dan #Islamophobia melalui medium konflik ideologi. 10 tahun presiden @SBYudhoyono tidak pernah kita terseret dalam narasi seperti ini. Radikalisasi ini berbahaya bagi NKRI.
Silahkan bantah, tapi jika ada 7 juta orang datang dari seluruh wilayah Republik, melakukan protes atas ketidakadilan yang dirasakan oleh Ummat Islam akibat nuansa #AntiIslam dan #Islamophobia dalam kebijakan negara, maka itu bukan isapan jempol. Itu fakta. #Dosa2Jokowi
Baca Juga: Cak Imin: PKB Sudah Buktikan Bekerja untuk Jokowi
Pilkada kemarin membuktikan bahwa akibat #AntiIslam dan #Islamophobia, masih nampak nuansa ideologis. Tapi, ada upaya membuatnya landai atau dilupakan. Menjelang #Pemilu2019 ada manuver #ProIslam dari rezim ini tetapi akan gagal. Kosmetika luntur oleh #Dosa2Jokowi
Meski banyak tokoh Islam yang berubah pikiran tentang presiden @jokowi tetapi jika lingkar dalamnya terlalu militan dengan nuansa #AntiIslam dan #Islamophobia maka semua upaya ini akan sia2. Saya memakai terminologi #TaubatNasuha. #Dosa2Jokowi
Belum nampak #TaubatNasuha dari pemerintahan ini atas konflik ideologi yang mereka buat di awal kekuasaan mereka. Pencitraan dengan merekrut tokoh Islam dan ulama tidak mengobati luka yang sudah terlalu dalam. HRS masih di luar, ulama masih tersangka, dll. #Dosa2Jokowi
Adilkah kita kalau menuduh pemerintah berkuasa sebagai pemicu konflik ideologi dan tumbuhnya paham #AntiIslam dan #Islamophobia ? Tentu adil karena tugas keluasan adalah bertanggungjawab atas perkembangan masyarakat. 10 tahun masa SBY tidak pernah begini. #Dosa2Jokowi
Saya menulis kecemasan ini agar kita antisipatif terhadap kemungkinan meruncingnya lapangan menjelang #Pemilu2019 . Apalagi pemerintah ini telah mendorong capres semakin sedikit. Jika calonnya hanya 2 dapat dibayangkan runcingnya perbedaan.
Baca Juga: Jokowi Sindir Politisi yang Suka Saling Cemooh, Memaki, Mencela
Mari kita waspada dengan upaya pemecahbelahan bangsa. Mari lawan semangat #AntiIslam dan #Islamophobia yang pernah tumbuh dan belum sirna. Semoga bangsa kita bersatu melawan upaya pecah belah. Wallahualam.