Lalu bagaimana dengan menghadapi kelemahan promosi?
Arief membuat framework strategi promosi BAS, yakni Branding, Advertising, Selling. Tahun pertama, 2014-2015 fokus di Branding. Tahun kedua, 2015-2016, masuk ke Advertising. Tahun ketiga dan keempat, 2016-2017-2018, sudah ke Selling.
Strategi medianya menggunakan konsep POSE: Paid Media, Own Media, Social Media dan Endorser. Paid Media, media berbayar sudah dipromosikan melalui media digital, seperti Google, Baidu, TripAdvisor, Ctrip, Youtube, Facebook, dan lainnya. Media outdoor, media konvensional, televisi seperti CNN, CCTV, CNBC, NHK, Astro, Aljazera dan lainnya.
“Di sosial media, saya perkuat komunitas GenPI dan GenWI. Seperti pasangan, satu keping mata uang, GenPI bergerak ke Nusantara, mengeksplorasi produk kita yang bernama destinasi. Ingat, produk pariwisata adalah destinasi, ,enjadi konten promosi yang keren, entah melalui video, foto, infografis, dan teks. Sedangkankan GenWI bergerak di mancanegara, yang lebih dekat dengan customers. Di pariwisata, customer adalah wisatawan atau travellers,” ujar Arief, yang pernah dinobatkan sebagai Marketeer of The Year 2013 itu.
Di Jepang, Menpar menugaskan Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Media, Don Kardono meluncurkan GenWI Jepang, Sabtu, 21 Juli 2018 di Tokyo. Ada harapan khusus buat GenWI Jepang yang diselipkan melalui akun Istagram @Menpar.Arief Yahya atau di https://www.instagram.com/p/BleOE9XlZrV.
GenWI Jepang yang memiliki akses dan kedekatan dengan travellers di sana diminta belajar tentang inbound Jepang yang maju pesat dalam dua tahun terakhir. Deregulasi apa yang dilakukan Jepang untuk menjaring wisatawan? Termasuk konten yang bisa menarik wisman Japang lebih besar ke Tanah Air.