Suara.com - Hubungan asmara gelap Ns dan Supartini akhirnya berujung maut. Karena malu hubungan itu berbuah kehamilan Tini, Ns alias Nasrun tega menghabisi kekasih gelapnya Tini.
Padahal, Tini sudah 13 tahun lamanya berkenalan dengan Nasrun selama menjadi karyawan pria berkumis tebal itu di PT. Sinar Bodi Cipta (SBC). Nasrun kebetulan sebagai manajer Tini.
Tini mengundurkan pada 2016, karena ada masalah internal di perusahaan. Setelah Tini berhenti, hubungan mereka terjalin.
Hingga akhirnya, pada Jumat (13/7/2018) sekitar pukul 18.45 WIB, Nasrun menghubungi Tini lewat SMS.
Baca Juga: Dua Dasawarsa, Eritrea Angkat Dubes Pertama untuk Ethiopia
Mereka sudah berjanji untuk bertemu di depan cafe VIP Jalan Bakar Batu, lokasi biasa mereka sering bertemu.
Namun drama asmara keduanya berujung petaka, setelah Tini ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Pelakunya tak lain adalah Nasrun.
Berikut percakapan SMS terakhir mereka:
Nasrun : Di mana kita ketemuan malam ini
Tini: Di tempat biasa.
Baca Juga: Alasan KPK Tangkap Artis Inneke Koesherawati
Saya sudah tes kehamilan dan hasilnya sudah dua strip
Sekitar pukul 19.00 WIB Tini keluar dengan sepeda motor dari rumahnya. Ia kemudian janjian dan berjumpa Nasrun di sebuah kafe di Jalan Bakar Batu.
Nasrun: Jadi gimana?
Tini: Saya sudah berupaya menggugurkan kandungan dengan berbagai cara minum obat, namun tidak berhasil, bagaimana itu bang?
Nasrun: Kalau bisa teruskan saja..
Tini: Tidak mau, menanggung malu sama keluarga dan bunuh aja lah karena tidak sanggup lagi mengeluarkan janin di kandungan dan sudah menanggung malu...
Setelah berbincang tersebut Tini memarkirkan sepeda motornya di depan cafe VIP, lalu masuk ke dalam mobil, lalu Ns membawanya ke Jalan Ganet ke kebun milik keluarganya. Hingga terjadilah peristiwa berdarah itu.
Jasad Tini kali pertama ditemukan oleh seorang nelayan dalam kondisi mengenaskan. Sebagian tubuh korban tertutup karung, dan dalam posisi terikat.
Janda beranak satu itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Setengah tubuhnya tertutup karung dan mengapung di sungai bawah jembatan penghubung Pulau Dompak, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Korban diperkirakan sudah dibunuh tiga hari sebelum jasadnya mengapung. Foto-foto korban, mulai dari lokasi kejadian hingga di rumah sakit beredar luas di media sosial.
Artikel ini kali pertama diterbitkan Batamnews.co.id dengan judul "Ngeri, Transkrip Percakapan Terakhir SMS Supartini dan Nasrun"