Suara.com - Sukino (56) Ketua RT 03, RW 01, Sunter Jaya, Jakarta Utara menyambut baik langkah Pemprov DKI Jakarta yang memasang jaring hitam berbahan nilon atau biasa disebut kain waring di sepanjang Kali Sentiong atau Kali Item, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sukino mengatakan, pemasangan waring tersebut sudah dilakukan sejak dua pekan belakangan. Menurut pria asal Yogyakarta yang telah menetap di Jakarta sejak tahun 1983 ini, kondisi Kali Item sejak dulu memang akrab dengan warna airnya yang hitam pekat dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
"Kalau dulu menyedihkan sungainya, kotor. Danaunya juga menyedihkan bau dan kotor. Zamannya Ahok dipasang tiang pancang dan sekarang masuk tahap pembersihan. Sekarang dipasang yang namanya penjernih. Tinggal masyarakatnya ini mau peduli lingkungan atau tidak," ujar Sukino sembari berjualan kopi di sekitar Kali Item, Jumat (20/7/2018).
Menurut Sukino, aroma tak sedap dari Kali Item berasal dari limbah sampah masyarakat yang tinggal di sekitar kali. Bau tak sedap itu menjadi aroma yang akrab bagi warga yang sehari-hari beraktivitas di sepanjang Kali Item.
Baca Juga: Jenazah Nelayan Jember Korban Perahu Diterjang Ombak Ditemukan
"Memang cuma sepanjang kali ini, masyarakat kampung. Ibaratnya satu orang buang sampah dan lainya juga ikut buang sampah, hal itu akan terkumpul ya jadi bau. ini kan berdampingan masyarakat dan pasar, ya sampahnya dari situ sumbernya," jelasnya.
Sejak menetap dan menjadi warga Jakarta, Sukino berpendapat jika warna hitam pekat di Kali Item ini sulit untuk dihilangkan. Hal itu disebabkan kali tersebut terdapat banyak lumpur dan berbaur dengan limbah warga di sepanjang aliran Kali Item.
"Kalau hitam di kali ini memang sulit dihilangkan karena memang kalinya lumpur juga dari muara-muara juga hitam karena limbah dari masyarakat itu. Untuk jadi jernih itu sulit," tutur Sukino.
Sukino berharap dengan dipasangnya waring di sepanjang Kali Item, aroma tak sedap perlahan mulai teratasi. Dirinya mengatakan, jika setiap hari selalu dilakukan pembersihan sampah oleh petugas kebersihan.
"Lain, kalau dulu menyengat sekali baunya sekarang lebih mending. Sekarang begitu ada sampah sedikit langsung dibersihkan. Cuma di sini kalau malam jadi tempat nongkrong anak ABG. Penuh kalau sore. Itu yang membuat sampah banyak," ujar Sukino.
Baca Juga: Kasus Rehab 119 Sekolah di Jakarta Segera Naik ke Penyidikan
Meski aroma tidak sedap perlahan berkurang, Sukino khawatir dengan pemasangan waring di sepanjang Kali Item, sampah akan menumpuk di jaring. Kekhawatiran Sukino tersebut didasari oleh banyaknya anak muda yang sering berkumpul di sekitar Kali Item yang masih membuang sampah sembarangan.
"Orang-orang di sini juga bertanya kenapa dipasang jaring. Takutnya kalau buang sampah ke jaring lebih susah ambilnya. Karena masyarakat kita ini yang rendah kesadarannya. Termasuk sampah, namanya juga kali," jelasnya.
Kendati demikian, Sukino menyatakan, masyarakat di sekitar Kali Item antusias dan mendukung program pemasangan waring tersebut.
"Apalagi tempat saya di RW 1 akan ada kunjungan atlet Asia Timur. RW saya juara dua penghijauan termasuk lingkungan favorit, kalau ada apa-apa, ada lomba RW, saya yang turun. Masyarakat senang, kalau lingkungan bersih, masyarakat harus mendukung," tandas Sukino.
Kali Sentiong akan dipasang waring dengan panjang 689 meter dan lebar 20 meter mulai dari Jembatan Mato hingga Jembatan Jubilee School. Pemasangan waring tersebut dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai salah satu cara mengatasi bau tak sedap sebelum gelaran Asian Games 2018. Hal itu mengingat banyak atlet mancanegara yang menginap di Wisma Atlet.