“Api biru Gunung Ijen adalah destinasi dan fenomena terbaik di dunia. Spot-nya sangat indah. Karena langka, maka kami pilih sebagai salah satu perlintasan torch relay,” terangnya lagi.
Dari puncak Gunung Ijen, torch relay akan diarak menuju Pendopo Kabupaten Banyuwangi. Obor Asian Games ini akan dibawa oleh atlet dan warga Banyuwangi berprestasi.
Menurut Anas, ada beragam kesenian Banyuwangi yang akan ditampilkan.
“Sepanjang jalan yang dilalui pawai obor akan ditampilkan beragam kesenian Banyuwangi,” jelasnya.
Kesenian yang akan disajikan antara lain, Tari Gandrung. Tari ini sangat mendunia dan baru saja manggung di Amerika Serikat.
Banyuwangi juga menampilkan karnaval etnik Banyuwangi Ethno Carnival hingga Kesenian Barong. Suasana pun dijamin meriah, karena di sana juga digelar Festival Komoditas Agrobisnis dan pentas musik Lalare Orchestra.
“Kami akan tunjukan kepada Asia dan dunia, betapa kayanya Banyuwangi. Banyuwangi ini memiliki beragam seni budaya yag bagus. Selain itu, masyarakat di sini juga komitmen mendukung Asian Games ini,” tuturnya.
Torch relay akan berlangsung hingga 18 Agustus dengan finish di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Total jarak yang ditempuk sekitar 18 ribu km, dengan melewati 64 kota dari 18 provinsi.
Menteri Pariwisata, (Menpar) Arief Yahya, menerangkan, pawai obor Asian Games menjadi promosi terbaik daerah untuk mengenalkan pariwisata dan potensi lainnya.
“Kota dan kabupaten yang dilalui torch relay sangat beruntung, sebab banyak aspek di daerah itu akan ikut terangkat. Pergerakan obor Asian Games ini selalu diikuti oleh media. Jadi moment ini harus dioptimalkan dengan baik,” pungkasnya.